Ansar Dukung Kolaborasi Perguruan Tinggi Wujudkan Zero Stunting di Kepri Tahun 2024
Oleh : Redaksi
Kamis | 04-11-2021 | 16:52 WIB
zero-stunting-2024.jpg
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat hadir pada Seminar Peran Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (2/10/2021) bertempat di Universitas Batam (Uniba), Batam. (Humas Kepri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur H Ansar Ahmad menegaskan dukungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau secara penuh kepada perguruan tinggi seluruh Kepri dalam upaya menurunkan angka stunting. Meski angka stunting Kepri di urutan ke-33 dari seluruh provinsi se-Indonesia, Kepri menargetkan zero stunting pada 2024 nanti.

Penegasan itu disampaikan Gubernur Ansar saat hadir pada Seminar Peran Perguruan Tinggi dalam Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (2/10/2021) bertempat di Universitas Batam (Uniba), Batam.

Besertaan dengan itu juga ditandatangani Perjanjian Kesepakatan Universitas se Kepri bersama BKKBN Kepri dalam penanganan stunting di Kepri. Diantaranya menyatakan seluruh perguruan tinggi se-Kepri siap melaksanakan pengabdian masyarakat melalui KKN/PKL dan lain-lain tematik pencegahan stunting, secara bersama siap menurunkan pravelensi angka stunting secara nasional menjadi 14 persen.

"Angka stunting di Kepri cukup rendah, yaitu 16,8 %,  urutan nomor dua terbawah, yakni nomor 33 dari 34 provinsi di Indonesia. Meski begitu kita tetap punya kewajiban untuk mengakhiri stunting di Kepri. Menurunkan angka stunting seminimal mungkin bahkan sampai tuntas. Dan ini menjadi target kita semua dan dilakukan bersama-sama oleh semua stakeholder yang ada di Kepri. Kepri benar-benar harus zero stunting," tutur Gubernur Ansar, demikian dikutip laman Humas Kepri.

Gubernur Ansar menambahkan, menyelesaikan persoalan stunting harus dilakukan secara integral  holistik dan dengan kualitas yang bagus. Ikut sertanya seluruh perguruan tinggi di Kepri diharapkan bisa memenuhi penuntasan stunting dengan kualitas yang bagus.

Perguruan tinggi bisa mengambil peran dengan cara memanfaatkan riset, penelitian, inovasi dan bahkan belajar dari beberapa negara lain dalam menuntaskan stunting. Atau bisa dengan menyusun berbagai strategi lainnya.

"Komitmen perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam penuntasan angka stunting di Kepri. Banyak hal yang bisa dilakukan, mulai riset sampai penelitian penanganan stunting dari negara lain," ujar Ansar.

Selain perguruan tinggi, Pemprov Kepri, lanjut Ansar, juga akan mendukung penuh usaha sub sistem lainnya dalam upaya penuntasan stunting seperti  pendamping keluarga, mahasiswa peduli stunting, TP PKK seluruh Kabupaten/Kota dan Posyandu.

Pada kesempatan itu, Gubernur Ansar juga meninjau pelaksanaan vaksin ibu hamil dan menyusui yang diinisiasi Binda (Badan Intelijen Daerah) Kepri,  pelayanan KB dan Vasektomi bersama BKKBN Kepri bertempat di Rumah Sakit  Bunda Halimah.

Turut hadir pada acara tersebut Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo, beserta seluruh jajaran BKKBN RI, Direktur 23 BIN Brigjen TNI Rudi Supriyanto, Kabinda Provinsi Kepri Brigjen Pol Riza Celvin Gumay, mewakili Kapolda Kepri, mewakili Danrem 033/Wira Pratama, Wakil Wali Kota Batam H Amsakar Ahmad, Ketua Yayasan Griya Husada H Rusli Bintang, Rektor UNIBA Prof Dr Chablullah Wibisono, Kepala BKKBN Provinsi Kepri Medi, Direktur Rumah Sakit Hj Bunda Halimah dan Para Direktur Rumah sakit se-Kota Batam, dan Ketua POGI, Ketua IDI, Ketua IBI dan Ketua Asosiasi Klinik Indonesia Provinsi Kepri.

Editor: Gokli