Binda Kepri dan BKKBN Bagikan 70 Paket Sembako untuk Keluarga Balita Stunting di Batam
Oleh : Putra Gema
Rabu | 03-11-2021 | 18:42 WIB
bagi-70-sembako.jpg
Binda Kepri bersama BKKBN RI saat membagikan 70 paket sembako kepada keluarga balita stunting di Batam, Rabu (3/11/2021). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Angkat stunting di Indonesia ditarget bisa turun hingga 14 persen pada 2024 mendatang. Untuk mencapai hal itu, Presiden RI Joko Widodo menunjuk Kepala BKKBN RI, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo menjadi ketua pelaksana percepatan penurunan stunting.

Di Kepri, BKKBN bekerjasama dengan Binda untuk mewujudkan target penurunan angka stunting itu. Bersamaan dengan itu, Rabu (3/11/2021), dilakukan pembagian 70 paket sembako bagi keluarga balita stunting di Kota Batam.

Pembagian paket sembako ini berlangsung di Hall Orchard Park Avenue, Kota Batam, yang dihadiri langsung Kepala BKKBN RI beserta Direktur - 23 dari Kedeputian - II BIN, Brigjen TNI Rudi Supriyanto; Kabinda Kepri, Brigjen Pol Gumay; Kepala BKKBN Kepri, Mediheryanto dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad.

"Saat ini BKKBN RI juga telah menjalin kerja sama dengan BIN, di mana realisasi dari kerja sama tersebut telah dilakukan perdana oleh Binda Kepri dalam membantu percepatan penurunan stunting," kata Kepala BKKBN RI, dr Hasto.

Sesuai dengan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan penurunan angka stunting di Indonesia berada pada 27,67 persen pada tahun 2019. Namun angka tersebut dinilai masih tinggi karena WHO menargetkan angka stunting tidak boleh melebihi dari 20 persen.

"Angka stunting di Provinsi Kepri termasuk paling rendah karena berada di posisi nomor dua paling bawah se-Indonesia," ujarnya.

BKKBN Kepri mencatat total jumlah balita stunting di Provinsi Kepri sebanyak 6.928 orang atau 6,49 persen dari total 106.649 balita yang diukur.

Dari jumlah tersebut, jumlah balita stunting terbanyak ada di Kota Batam yang mencapai 3.402 orang atau 6,10 persen dari total 55.760 balita yang diukur. "BKKBN RI berterimakasih atas kerja sama Binda Kepri dan instansi terkait bersama Pemerintah Daerah untuk terus menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya Batam yang saat ini sudah sangat baik penanganannya," ungkapnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad juga menyebutkan penduduk Kota Batam sebanyak 1,2 juta jiwa didominasi oleh usia produktif sehingga penanganan permasalahan stunting juga penting untuk dilakukan.

"Wali Kota Batam telah memerintahkan untuk menyelesaikan permasalahan stunting di Kota Batam. Terima kasih atas bantuan Binda Kepri, Polda Kepri dan Danrem 033/WP, diharapkan bersatunya FKPD dan OPD Provinsi Kepri dapat menuntaskan stunting," tutupnya.

Untuk diketahui, Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan dan menyebabkan perkembangan otak dan tumbuh kembang anak menjadi terhambat.

Penyelesaian masalah stunting harus segera dilakukan karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia yang akan menjadi generasi emas Indonesia pada tahun 2045 mendatang.

Editor: Gokli