Luas Indonesia Setara 27 Negara Eropa

Luncurkan Dua KRI di Batam, Menhan Prabowo: Militer Kita Harus Kuat Menjaga Kedaulatan NKRI
Oleh : Hadli
Selasa | 26-10-2021 | 19:16 WIB
prabowo-Menhan.jpg
Menhan RI, Prabowo Subianto saat meluncurkan dua KRI di PT Bandar Abadi, Tanjunguncang, Batuaji, Kota Batam, Selasa (26/10/2021). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Pertahanan RI, Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto menyaksikan peluncuran dua pesanan kapal perang di PT Bandar Abadi, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Selasa (16/10/2021).

Kedua kapal perang tersebut adalah KRI AT-8 Teluk Weda-526 dan KRI AT-9 Teluk Wondama-527. Penyelesaian pembuatan kapal perang ini bukti industri pertahanan Indonesia mampu dan matang dalam pelaksanaan tugasnya.

Prabowo mengatakan, kekuatan militer merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suatu negara, kekuatan militer yang kuat merupakan ujung tombak untuk menjaga NKRI dan salah satu pilar penting yaitu Matra Lau.

"Bangsa kita bangsa yang sangat besar dan luas. Negara kita sama luasnya dengan Eropa Darat yang terdiri dari 27 negara. Oleh sebab itu, tugas angkatan laut semakin berat dalam hal menjaga kedaulatan Laut Indonesia. Tekat kita semua adalah untuk memiliki angkatan laut yang kuat untuk menjaga NKRI," kata Menhan Prabowo dalam rilis Bidhumas Polda Kepri.

Menhan juga mengucapkan terima kasih dan selamat kepada PT Bandar Abadi yang telah menyelesaikan pembangunan KRI AT-8 Teluk Weda-526 dan KRI AT-9 Teluk Wondama-527. "Terima kasih karena tengah situasi pandemi yang kita hadapi saat ini kita berhasil melaksanakan (membuat) hal tersebut dengan aman dan sukses," ucapnya.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt mengatakan, Wakapolda Kepri, Brigjen Pol Dermawan turut hadir menyaksikan peluncuran KRI AT-8 Teluk Weda-526 dan KRI AT-9 Teluk Wondama-527.

"Kehadiran beliau (Wakapolda) sebagai wujud sinergitas TNI-Polri dalam rangka menjaga keutuhan NKRI serta turut memberikan apresiasi atas kemampuan industri dalam negeri dalam membangun alutista, guna mengurangi ketergantungan kepada industri negara lain," ujar Kabid Humas.

Editor: Gokli