Polda Kepri Ajak Masyarakat Bijak Gunakan Media Sosial, Jangan Terjerumus Berita Hoaks
Oleh : Hadli
Kamis | 15-07-2021 | 18:44 WIB
bijak-medsos.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Berselancar dengan internet seakan sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Tanah Air karena kemajuan teknologi tak lagi bisa terbendung.

Facebook, WhatsApp, Instangram, YouTobe, Twiter dan aplikasi populer lainnya di Indonesia sejatinya diciptakan untuk bertukar, mencari dan menyampaikan informasi yang benar.

Kendati demikian, tak semuanya update status yang dilakukan bersifat positif, untuk itu pergerakan diberbagai media sosial tak luput dari pantauan Tim Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimum) Polda Kepri.

Hal itu disampaikan Kasubdit Cyber Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Iwan Ariady. Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan khususnya pada akun yang yang bersifat propokatif, berita bohong (hoax).

"Kami terus memantau pergerakan akun-akun yang bersifat propokatif. Bila dalam pantauan tim menemukan akun propokatif akan kita laporkan langsung ke Mabes," kata Iwan kepada BATAMTODAY.COM di Mapolda Kepri, Kamis (15/07/2021).

Mabes Polri, tambah Iwan, akan profiling akun tersebut. Bila akun yang dilaporkan dinilai bersifat propokatif maka Mabes akan mengambil tindakan berupa peneguran terlebih dahulu.

"Jadi akun itu dikirimkan peringatan bila konten atau unggahannya bersifat propokatif dengan menyertakan pendapat dari ahli bahasa, ahli hukum dan ahli ITE," terangnya.

Bilamana akun tersebut tidak menggubris atau merespon teguran tadi, maka, kata Iwan, Mabes Polri akan memerintahkan tim Cyber yang melaporkan akun tersebut untuk melakukan tindakan tegas.

"Mabes akan memerintahkan Polda di wilayah akun itu berada untuk mengambil tindakan tegas. Bila itu akun tidak jelas, kita laporkan ke Kominfo," tuturnya.

Namun, tambah Iwan, sejauh ini berdasarkan pantauan Tim Cyber tidak menemukan akun yang bersifat profokatif di Kepri.

Terpisah, Direktur Ditreskrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Teguh Widodo mengatakan, dibentuknya media sosial sejatinya untuk kebutuhan jejaring antar manusia dengan jarak yang terpisah.

Namun banyak disalah gunakan,. Salah satunya sebut saja konten hoax atau menyebar berita bohong.

"Saya imbau agar masyarakat menggunakan media sosial dengan bijak, postingan lah dengan yang positif yang bersifat inspiratif kreatif dan edukatif. Bukan justru menyebar konten seperti hasutan, ujaran kebencian, hoax dan hak negatif lainnya," tutur Teguh.

Ia mengatakan, hoax atau informasi palsu sangat mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam bermedia sosial. Untuk itu, teguh meminta pada saat bermedia sososial harus menjaga hati dan 'jempol'.

"Yang harus dihindari oleh masyarakat adalah rasa amarah, benci dan ingin menjatuhkan ketika tidak bisa mengontrol emosi saat bermain layanan media sosial. Sampaikanlah informasi yang kebenarannya sudah benar-benar diperiksa serta informasi itu memenuhi kaidah etika dan norma," tandasnya.

Editor: Gokli