Sopir Truk Barang Dukung ASDP Telaga Punggur Utamakan Antrean
Oleh : Hadli
Senin | 31-05-2021 | 13:52 WIB
supir_roro-punggur-01.jpg
Suwarno (kanan), sopir truk barang di Pelabuhan Roro Telaga Punggur. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Para sopir truk barang yang menggunakan transportasi penyebrangan kapal Roll on Roll (RoRo) Telaga Punggur, Kota Batam, mendukung manajamen PT ASDP mengutamakan antrean.

Suwarno, satu di antara sopir truk barang, mengatakan, bila tidak membudayakan antrean, tentunya akan menghambat pelayanan. Dampak dari itu, kata dia, tidak hanya sopir barang, pengguna Roro lainnya juga ikut imbas kerugian.

"Kapal ke Tanjungbalai Karimun dari Telaga Punggur setiap hari Rabu. Jadi kami sudah mulai mengantre sejak hari Kamis-nya," kata dia digubungi, Senin (31/05/2021). "Kami antre kadang seminggu atau bahkan bisa lebih," tambahnya.

Untuk dapat nomor antrean, kata dia, muatan dan fisik kendaraan terlebih dahulu diperiksa petugas Bea dan Cukai dan Polisi Lalu Lintas. Setelah pemeriksaan barang selesai dan telah disegel oleh petugas Bea dan Cukai dan fisik kendaraan sesuai dokumen, baru bisa membeli tiket untuk mendapat antrian.

Suwarno juga mengungkapkan kejengkelannya atas kejadian pada Rabu (27/5/2021) lalu. Saat itu iba-tiba terjadi cekcok mulut di loket tiket ASDP Punggur. Masalahnya, ada oknum yang ingin menyerobot antrean.

Sontak kejadian itu membuat sejumlah sopir yang sudah lama menunggu mendatangi lokasi keributan. "Dia ingin berangkat duluan, tetapi tidak dikasih oleh petugas tiket. Tapi tetapi ngotot ingin duluan truknya berangkat," ujarnya.

Dua oknum pria dan wanita tersebut, kata dia, bukan sopir melainkan warga yang ingin mengurus kendaraan-kendaraan tersebut keluar dari Batam. Oknum tersebut mengaku sudah menelpon A dan B.

"Kami bilang ke oknum itu, bang kalau telpon menelpon kami juga bisa. Tapi ada aturannya, dan sudah disepakati semua sopir di sini. Mungkin orang-orang ini oknum yang mau jadi calo antrean," kata dia sambil tertawa kecil.

Manajer ASDP Cabang Batam, Syahrul, membenarkan terjadinya penyerobotan antrean tersebut. Ia mengatakan, untuk mendapatkan antrean kendaraan truk harus melalui proses di Bea dan Cukai terlebih dahulu dan pemeriksaan surat-surat kendaraan.

"Setelahnya mereka (sopir) antrean kendaraan. Devinisinya antrean fisik bukan antrean bokingan dan didata dari nomor 1 sampai sekian. Jadi begitu mekanisme antrean yang diberlakukan," tuturnya.

Terkait kejadian kemarin, Syarul menjelaskan, oknum tersebut ingin menerobos dan memaksa untuk dikeluarkan tiket. Kejadian ini tentunya mengganggu tatanan mekanisme yang sudah berjalan, dan tentunya terjadi diskriminasi bagi sopir-sopir kendraan truk lainnya.

"Karena penerobosan itu terus dilakukan, kami selaku pengelola pelabuhan tidak serta merta memenuhi keinginan yang bersangkutan," tuturnya.

Syahrul menyayangkan oknum tersebut yang mengaku sebagai wartawan malah membuat berita tidak sesuai fakta. Pihaknya sebagai pengelola Dermaga Roro disudutkan.

"Kami sangat menyayangkan fakta yang dibalikkan, tapi kami sebagai pengelola tidak mau menanggapi," tutupnya.

Editor: Yudha