Abu Jenazah Abdul Hamid Dikebumikan di TPU Air Raja

Sempat Tertukar, Jenazah Abdul Hamid dan Sing Peng Akhirnya Kembali ke Keluarga
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Selasa | 25-05-2021 | 14:20 WIB
A-MASUR-AMIN-BATAM.jpg
Ketua KKSS Batam, Masrur Amin. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua jenazah diduga terpapar Covid-19, Abdul Hamid dan Sing Peng, tertukar ketika diserahkan pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri ke pihak keluarga.

Naasnya, salah satu jenazah, Abdul Hamid, sudah terlanjur dikremasi (dibakar), sebelum diketahui bahwa jenazah tersebut bukan anggota keluarga mereka alias tertukar.

Pihak RS Bahayangkara Polda Kepri dinilai lalai saat melakukan proses pemulangan jenazah atas nama Abdul Hamid (44) asal Sulsel dan jenazah warga keturunan Tionghoa, Sing Peng, Minggu (23/5/2021) lalu.

Pertama kali permasalaham ini diketahui oleh keluarga almarhum Abdul Hamid yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam.

Ketua KKSS Batam, Masrur Amin, menjelaskan, diketahuinya jenazah Abdul Hamid tertukar ketika pihak keluarga akan mengambil di RS Bhayangkara Polda Kepri. Saat itu, bukannya melihat jenazah Abdul Hamid, pihak keluarga malah mendapati jenazah Sing Peng di RS Bhayangkara Polda Kepri.

Dijelaskannya, karena melihat jenazah di RS Bhayangkara berbeda, pihak keluarga mempertanyakan hal tersebut kepada pihak rumah sakit dan mengatakan bahwa jenazah tertukar.

"Saat mengetahui jenazah telah tertukar, pihak rumah sakit bergegas untuk menghubungi pihak keluarga Sing Peng," kata Masrur, Selasa (25/5/2021).

Akan tetapi, setelah otoritas RS Bahayangkara menghubungi keluarga Sing Peng, pihaknya mendapat kabar bahwa jenazah Abdul Hamid telah menjadi abu karena terlanjur dikremasi.

Hal tersebut pun membuat pihak KKSS Batam berang dan menganggap bahwa hal ini disebabkan kelalaian pelayanan RS Bahayangkara.

Dirinya berharap permasalahan seperti ini tidak terulang kembali, hal ini karena membawa luka yang mendalam bagi seluruh pihak keluarga almarhum Abdul Hamid.

"Jenazah tetap disholatkan, dan semalam, Senin (24/5/2021), langsung dikebumikan secara Islam di Tempat Pemakaman Umum Air Raja," ujarnya.

Sedangkan berdasarkan keterangan dari keluarga Sing Peng, Awi, mengatakan, bahwa pihaknya memang tidak melihat wajah almarhum Sing Peng setelah dijemput di RS Bhayangkara.

Hal tersebut dikarenakan Sing Peng yang belum menikah, secara adat Tionghoa harus secepat mungkin dikremasi. Akan tetapi, pihaknya terkejut ketika dihubungi pihak RS Bahayangkara dan memberikan kabar bahwa jenazah Sing Peng tertukar.

"Saat mendapatkan informasi tersebut, kami sudah melakukan proses kremasi dan jenazah itu (Abdul Hamid) sudah jadi abu. Tetapi karena sudah malam, abu jenazah diambil keesokan harinya," kata Awi.

Dirinya pun tidak mau membeberkan lebih jauh komunikasi antara pihaknya dengan keluarga almarhum Abdul Hamid. Akan tetapi dirinya juga berharap bahwa hal ini merupakan tamparan keras untuk RS Bahayangkara agar dapat lebih teliti ke depannya.

"Ke depannya harus lebih teliti dan jangan teledor seperti ini, ini kan merugikan kedua belah pihak keluarga jadinya," tegasnya.

Sedangkan dari pihak Polda Kepri, hingga saat ini belum mau memberikan komentar terkait lalainya pihak RS Bhayangkara dikarenakan tertukarnya dua jenazah tersebut.

Editor: Dardani