Jelang Akhir Tahun, Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik
Oleh : Paskalis RH
Selasa | 17-11-2020 | 20:20 WIB
cabe-cabean-paskal.jpg
Suasana Pasar Mitra Raya Batam Center. (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang akhir tahun, harga sejumlah kebutuhan pokok di beberapa pasar di Kota Batam mulai mengalami kenaikan. Kondisi ini tentunya cukup membuat masyarakat kesulitan, apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini.

Pantauan BATAMTODAY.COM di Pasar Mitra Raya, Batam Center, Kota Batam, Selasa (17/11/2020), sejumlah komoditas yang paling signifikan mengalami kenaikan harga adalah cabe dan bawang.

Untuk harga cabai merah keriting saja misalnya, di Pasaran Batam dijual Rp 60-70 ribu per kilogramnya. Cabai rawit merah atau setan Rp 70-80 ribu per Kg. Bawang merah Rp 46-48 ribu per Kg, tomat Rp 14-15 ribu per Kg dan banyak lainnya.

"Cabai dan bawang memang sedang mahal, makanya kami tak berani jual banyak-banyak," kata Saleh, penjual sayur mayur di Pasar Mitra Raya Batam Center.

Dikatakan Saleh, sudah jadi hal yang biasa jika jelang akhir tahun harga-harga komoditi naik. Ia juga membantah, jika pedagang menaikan harga sesuka hati. "Kami naikan harga karena memang modalnya ikut naik. Tak mungkin juga kami tiba-tiba naikan harga. Setiap akhir tahun atau hari besar, harga-harga pada naik," terangnya.

Menurut dia, naiknya harga sejumlah komoditi tak terlalu berpengaruh terhadap transaksi ditempatnya. Dagangannya tetap laris manis diserbu warga terutama ibu rumah tangga. "Nggak ngaruh juga, alhamdulillah ada aja yang beli. Namanya kebutuhan wajib, pasti tetap dicari meski harga mahal," ujarnya.

Sementara, Kadisperindag Kota Batam, tak membantah adanya kenaikan harga. Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya agar harg-harga kebutuhan tak bertambah naik. "Memang naik. Kendalanya itu bukan harga komoditi yang naik, tapi ongkos kirim yang naik," terang Gustian.

Dijelaskan Gustian, ia bersama tim TPID dan Beacukai telah menggelar rapat terkait kondisi tersebut. Dimana hasil rapat, pihaknya akan bekerjasama dengan angkutan transanportasi. "Ya paling tidak dapat menekan harga kebutuhan naik. Untuk mengendalikan harga, kami tak bisa, karena memang Batam bukan daerah penghasil. Namun upaya kami, menekan harga," pungkasnya.

Editor: Gokli