Dihantam Pandemi, Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center Sepi Penumpang
Oleh : Paskalis Rianghepat
Rabu | 07-10-2020 | 13:08 WIB
kedatangan-sepi1.jpg
Kondisi penumpang di Terminal Kedatangan Pelabuhan Ferry Internasional Batamcenter. (Paskalis RH/BTD).

BATAMTODAY.COM, Batam - Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center kian hari semakin sepi dari hilir mudik para penumpang. Hal tersebut imbas dari mewabahnya covid-19 yang tak kunjung usai.

"Saat ini, jumlah penumpang mengalami penurunan sangat drastis jika dibandingkan dengan kondisi normal sebelum pandemi. Bahkan, untuk setiap harinya hanya ada dua kapal yang berangkat dan datang, yakni tujuan Malaysia dan Singapura atau sebaliknya," kata Manager Operasional Pelabuhan Ferry Internasional Batamcenter, Nika Astaga saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM diruang kerjanya, Selasa (6/10/2020).

Nika mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 mewabah, jumlah penumpang diakhir pekan bisa mencapai 7000an penumpang setiap harinya. Namun sekarang, jumlah penumpang perbulannya paling banyak 400 orang.

"Akibatnya operator kapal tujuan Singapura dan Malaysia banyak yang tutup," ujarnya lagi.

Meski kondisi sepi, lanjutnya, operasional Pelabuhan Ferry Internasional Batamcenter tetap beroperasi seperti biasa. Karena masih ada kapal yang berangkat. Bahkan pihaknya tetap mengawasi setiap pengunjung yang datang maupun berangkat.

"Sejak sebulan terakhir, penumpang yang berangkat maupun datang wajib menunjukan surat PCR atau swab. Surat itu berlaku 7 hari dari pengecekan. Surat PCR biasanya adalah pekerja, yang sudah dapat jaminan dari perusahaan," tambahnya.

Sedangkan TKI yang dideportasi, sambungnya, akan menjalani tes Swab saat tiba di Batam untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Galang untuk menjalani proses perawatan dan karantina lanjutan bagi yang terindikasi terpapar Covid-19.

"Kalau yang datang wajib menunjukan PCR, jadi tak perlu dikarantina lagi, tapi kalau yang berangkat tetap dikarantina di Malaysia atau Singapura. Sedangkan yang dideportasi dan menjalani swab di Pelabuhan dibawa ke rumah sakit Galang," ungkap Nika.

Nika juga tak bisa memastikan kapan Pelabuhan Internasional tersebut akan kembali seperti semula dan berlaku untuk umum. Menurutnya, hal itu tergantung dari dua negara yang menjadi tujuan kapal yakni Malaysia dan Singapura.

"Untuk informasi itu biasanya dari kedutaan langsung ke pemerintah, yang nanti diteruskan ke kami. Jadi kami hanya menjalani kebijakan yang telah ada," pungkasnya.

Editor: Yudha