Buruh Batam Tak Jadi Demo, Pedagang Kaki Lima Gigit Jari
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Selasa | 06-10-2020 | 11:00 WIB
pk5-1.jpg
Pedagang kaki lima kecewa tak ada demo di depan kantor Wali Kota Batam. (Putra Gema/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Buruh Kota Batam yang menolak pengesahan Omnibus Law tak menggelar demo di jalanan. Buruh hanya mogok kerja di lingkungan persuahaan masingp-masing.

Hal itu membuat pedagang kaki lima di Jalan Engku Putri Batam Center harus gigit jari. Harapan besar meraih pundi-pundi pun hilang.

Iman dan Sugiono, pedagang kaki lima yang ditemui di depan kantor Pemko Batam tengah menanti kedatangan ribuan buruh. "Lagi nunggu demo buruh juga ya mas," ujar Sugiono membuka pembicaraan, Selasa (6/10/2020).

Setelah diketahui bahwa tidak akan ada aktifitas aksi unjuk rasa di lokasi tersebut, kedua pedagang ini tampak kebingungan. "Tidak jadi ya, waduh. Bagaimana kita mas Sugi," timpal Iman.

Diungkapkan Iman, dirinya yang sehari-hari berjualan batagor dan siomay dapat menghasilkan penghasilan hingga Rp 150 ribu setiap harinya.

Akan tetapi, jika pada situasi unjuk rasa, dirinya bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 500 ribu. Wajar jika aksi unjuk rasa menjadi hal yang ditunggu-tunggu para pedagang kaki lima ini.

Sementara, Sugiono yang menjual makanan ringan dan minuman mengaku setiap harinya memiliki penghasilan bersih mencapai Rp 100 ribu.

"Kalau lagi demo, bisa dapat Rp 400 ribu mas, makanya kami buru-buru ke sini. Tapi malah tidak jadi," ungkapnya.

Mendapati hal tersebut, tanpa pikir panjang kedua pedagang ini langsung kembali ke lokasi awal tempat mereka berjualan.

Diketahui, ribuan buruh Kota Batam tidak melakukan aksi unjuk rasa di jalan. Ribuan buruh ini hanya melakukan mogok kerja beserta pemasangan spanduk di depan setiap perusahaan.

Editor: Yudha