Infeksi Corona Global Capai 22 Juta Kasus, Hampir 800 Ribu Kematian
Oleh : Redaksi
Rabu | 19-08-2020 | 12:52 WIB
apri-swab1.jpg
Ilustrasi. Bupati Bintan Apri Sujadi uji Swab. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Infeksi virus corona (Covid-19) di seluruh dunia hingga saat ini mencapai 22.054.300 kasus. Data statistik John Hopkins University juga mencatat angka kematian global karena Covid-19 mencapai 779.533 jiwa.

Amerika Serikat hingga saat ini masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian tertinggi karena virus corona. Saat ini ada 5.481.795 kasus Covid-19 dan 171.793 kematian di Negeri Paman Sam.

Organisasi Kesehatan Pan American seperti dilansir CNN, mencatat AS menyumbang 64 persen dari total kematian Covid-19 dunia.

Brasil dan India saat ini juga berada di urutan kedua dan ketiga kasus corona tertinggi di dunia setelah AS.

Brasil hingga kini memiliki 3.407.354 kasus dengan 109.888 kematian. Sementara India memiliki 2.702.742 kasus dengan 51.737 korban jiwa.

Sementara itu, Indonesia berada di urutan ke-23 global. Satu peringkat di atasnya, Filipina yang saat ini memiliki 169.213 kasus dan 2.687 kematian.

Tingginya angka infeksi dan kematian akibat virus corona membuat negara-negara di dunia berlomba mengembangkan vaksin.

Pemerintah China pada akhir pekan lalu memberikan hak paten pengembangan vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Institut Bioteknologi Beijing dan perusahaan vaksin CanSino Biologics. Institute Bioteknologi Beijing adalah bagian dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer Pemerintah China.

"China telah menyetujui paten vaksin Covid-19 pertama yang telah dikembangkan oleh tim ahli penyakit menular PLA, Chen Wei. Sebelumnya, uji coba tahap 2 calon vaksin menemukan bahwa vaksin tersebut aman dan memicu respons kekebalan," tulis China Global Television Network (CGTN) lewat Twitter seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, pemerintah Rusia juga mulai memproduksi vaksin Sputnik V dan telah mendapat permintaan pembelian dari 20 negara.

Tahap awal, vaksin corona akan dialokasikan bagi dokter dan tenaga kesehatan sebelum disebarkan ke masyarakat umum.

Vaksin ini dikembangkan oleh Gamaleya National Research Center. Vaksin akan diberikan dua kali ke dalam tubuh manusia dalam selang tiga minggu dan diklaim bisa memicu sistem imunitas terhadap virus corona.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha