Setelah 40 ABK Dievakuasi, KM Kelud Lanjutkan Perjalanan ke Medan
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 13-04-2020 | 13:50 WIB
km-kelud-batam_jpg2.jpg
Kapal KM Kelud saat bersandar di Pelabuhan Batuampar Batam. (Foto: Putra)

BATMTODAY.COM, Batam - Setelah berhasil mengevakuasi 40 Anak Buah Kapal (ABK), KM Kelud lepas jangkar dan lanjutkan perjalanan ke Medan.

Kapolresta Barelang, AKBP Purwadi Wahyu Anggoro ketika ditemui di Pelabuhan Batuampar Batam mengungkapkan, 40 ABK berhasil dievakuasi pada pukul 19.00 WIB, Minggu (13/4/2020).

"Kita memberikan pemahanan kepada mereka bahwa yang telah dinyatakan reaktif Rapid Test (RDT) harus menjalankan karantina," kata Purwadi.

Evakuasi ini sedikit berlangsung lambat dikarenakan ada beberapa ABK yang keberatan dengan alasan jauh dari keluarga.

Setelah berhasil dievakuasi, keseluruhan penumpang langsung melanjutkan perjalanan dengan KM Kelud menuju Tanjung Balai Karimun dan Medan. "Kapal akan langsung ke Karimun dulu dan dilanjutkan ke Belawan (Medan)," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan(KKP) Kelas 1 Batam, Achmad Farhani mengatakan, setidaknya terdapat 94 ABK yang menjalani pemeriksaan Rapid Test (RDT) di KM Kelud.

"Dari hasil RDT, satu orang ABK dinyatakan PDP dan reaktif. Yang bersangkutan akan di rujuk ke RSBP Kota Batam," kata Farhani, Minggu (12/4/2020).

BACA: Tiba di Batam, 40 ABK KM Kelud Dinyatakan Reaktif RDT

Selain itu, diungkapkannya dari hasil pemeriksaan RDT lainnya, sebanyak 39 ABK juga dinyatakan reaktif dan dimasukkan ke dalam katagori OTG (Orang Tanpa Gejala). Sedangkan 39 ABK ini akan di karantina di RS Khusus Infeksi Covid-19 (corona virus) pulau galang.

"Sedaangkan untuk 54 ABK lainnya dinyatakan non reaktif dan dapat melanjutkan perjalanan. Pemantauan lanjutan untuk ke 54 ABK akan berlangsung di tujuan akhir (Medan)," tegasnya.

Untuk penumpang yang berasal dari Jakarta sendiri, dari hasil pemeriksaan seluruh penumpang tidak menunjukan adanya gejala. "Data penumpang yang turun di Batam kami laporkan ke Gugus Tugas untuk pemantauan lebih lanjut karantina mandiri mereka," ungkapnya.

Editor: Dardani