Wakapolda Sayangkan Minimnya Respon Warga Batam Tangkal Penyebaran Covid-19
Oleh : Hadli
Rabu | 08-04-2020 | 19:05 WIB
waka-yan2.jpg
Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri saat memberikan pengarahan kepada tim yang melakukan penertiban aktivitas keramaian demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakapolda Kepri Brigjen Pol Yan Fitri sangat menyayangkan minimnya respon masyarakat Batam dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Hal itu terlihat jelas dengan suasana di wilayah Batuaji dan sekitarnya, yang masih didapati aktivitas keramaian hingga malam hari.

"Dari 7 kabupaten/kota di Kepri ini, hanya masyarakat di Batam yang belum sadar. Coba lihat sampai saat ini (pukul 21.30 Wib) masih banyak yang berkeliaran," kata Brigjen Yan Fitri Halimansyah saat memimpin razia keramaian yang dilakukan Satgas Aman Nusa II Seligi 2020, Selasa (07/04/2020) malam.

Sejak Januari 2020 lalu, Polri sudah mengimbau dan mengingatkan kepada masyarakat terkait keganasan dan cara penghentikan penyebaran Covid-19. Namun hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang kurang peduli keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Coba kalau masyarakatnya disiplin aja sebentar, yang terpapar makin berkurang. Tentunya Kepri dapat dengan cepat mengatasi masalah ini kalau masyarakat sadar menjaga kesehatan diri sendiri," tuturnya.

Sejuah ini, tambah jendral bintang satu itu, belum ada larangan kepada penjual makanan untuk menjlankan aktivitas warungnya, maupun tempat jual sembako, pasar dan klinik. Namun diingatkannya, harus ada jarak antara penjual dengan pembeli.

Lebih jauh disampaikan, aktivitas di luar rumah seharausnya berhenti pukul 20.00 WIB. Belanja siap makanan malam cukup bungkus bawa pulang ke rumah.

"Salah satu kenapa alasannya keluar malam, karena kita tidak tahu yang kita sentuh. Virus ini tidak terlihat. Namun demikian kita harus jaga kesehatan dan kebersihan bersama, jaga jarak pada saat berinteraksi di luar rumah, gunakan masker dan bersihkan diri pada saat mau masuk rumah," ujarnya.

Pemerintah, tambahnya, memberikan larangan untuk berkumpul, duduk-duduk, kenapa? Karena bisa saja tempat duduk telah terpapar.

"Mari kita teratur bersama. Kita tidak usah bicara Indonesia, Kepri aja. Tanjungpinang, Karimun dan Kabupaten lainnya di Kepri sudah turut anjuran pemerintah, kenapa Batam ini sulit. Kalau rindukan sholat Jumat dan sholat berjamaah serta tarawih saat bulan ramadhan, cukup patuhi aturan dari pemerintah. Insyaallah kita akan segera bebas dari Corona," harapnya.

Editor: Gokli