Pemerintah Telah Distribusikan 7 Ribu APD ke Berbagai Daerah, Termasuk Batam dan Tanjungpinang
Oleh : Redaksi
Minggu | 05-04-2020 | 08:32 WIB
achmah_yurianto_ant_b2.jpg
Juru bicara penanganan nasional virus corona Achmad Yurianto

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah telah mendistribusikan sejumlah logistik medis kepada tenaga medis di daerah yang menangani pasien virus corona (Covid-19), termasuk Batam dan Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Juru bicara penanganan nasional virus corona Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya telah menyebarkan 5 ribu hingga 7 ribu lembar Alat Pelindung Diri (APD) dan 20 ribu-150 ribu lembar masker.

"Logistik APD dan masker didistribusikan dari Jakarta menuju Batam, Tanjung Pinang, Medan, dan Banda Aceh. Kemudian Balikpapan, Tarakan, Gorontalo, Manado, Palu, Pontinak, Palangkaraya, dan Banjarmasin," kata dia saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4/2020).

APD dan masker tersebut dibagikan kepada tenaga kesehatan di semua lini, baik rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, klinik, dan puskesmas. Sebab, setiap tenaga medis di berbagai fasilitas kesehatan memiliki risiko yang sama untuk terpapar corona.

Oleh karena itu, APD dan masker menjadi kebutuhan penting bagi tenaga medis untuk memberikan layanan yang terbaik kepada penderita corona. "Mereka juga perlu perlindungan maksimal," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik kepada masyarakat, pemerintah daerah maupun Gugus Tugas Penanganan Corona Nasional. Ia meyakini, masyarakat juga memiliki harapan yang sama untuk menekan penularan virus corona.

Adapun, jumlah kasus baru virus corona Covid-19 hingga Sabtu (4/4/2020) kembali bertambah. Meski penambahannya lebih rendah dari hari sebelumnya, kasus baru hari ini mencapai 106 kasus.

Juru bicara penanganan nasional virus corona Achmad Yurianto mengatakan dengan tambahan ini maka total kasus corona RI mencapai 2.092 orang.

Jumlah pasien yang sembuh bertambah 16 menjadi 150 orang dan pasien yang meninggal juga bertambah 10 menjadi 191 orang.

"Sebaran kasus muncul akibat pergerakan orang tanpa gejala. Banyak kasus positif tanpa keluhan apa pun dari kota besar," katanya.

Editor: Surya