Sosialisasi ke Pengusaha dan Investor, ATB: Rationing Merupakan Solusi Terakhir
Oleh : Hendra
Kamis | 12-03-2020 | 18:17 WIB
sos-rationing.jpg
Sosialisasi potensi dan dampak ketersedian air baku Batam antara ATB dan perwakilan pengusaha. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Adhya Tirta Batam (ATB) menggelar sosialisasi dengan pengusaha dan investor di Hotel Radisson Golf and Convention Center Batam mengenai potensi dan dampak krisis air di dunia usaha.

Pada acara Kamis (12/3/2020) siang ini, Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto mengatakan kegiatan merupakan bagian dari program sosialisasi terhadap rencana rationing air yang akan diadakan pada 15 Maret 2020 yang akan segera datang.

"Kita menyadari bahwa mengenai ketersedian air baku ini tidak ada pilihan lain lagi. Bahwa memperpanjang usia Dam dengan melakukan penggiliran adalah satu-satunya opsi yang paling bisa dilakukan, saat ini," ujar Benny.

"Dan mereka (pengusaha) paham bahwa penggiliran yang kali ini dilakukan lebih pada keterbatasan ketersedian air baku," tambahnya.

Pada kegiatan ini, Benny juga menambahkan, pengusaha dan investor turut memahami ketersedian air baku juga bukan domain utama PT ATB untuk dapat memberikan penjelasan yang lebih dalam, karena itu lebih kepada BP Batam. Sementara PT ATB lebih kepada pengolahan dan penyaluran air baku ke konsumen.

"Sehingga kami bisa memahami kegundahan, keresahan dari pada pengusaha dan para investor. Karena mereka merasa perlu mendapatkan jaminan terhadap investasi yang sudah ditanamkan di Pulau Batam," bebernya.

Mengain sosialisasi ini, dengan tidak hadirnya BP Batam, tampak beberapa perwakilan pengusaha dan penggiat usaha menyesal, karena mereka tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan hati mereka, terutama tentang kaitannya dengan keberlangsungan ketersedian air baku Batam.

Sementara, bagi PT ATB sendiri penggiliran ini bukan sebuah opsi yang sangat mereka inginkan. Karena tentunya akan sangat berdampak pada dunia usaha di Kota Batam.

"Nah bagi saya dari ATB, penggiliran bukan sebuah opsi yang kita inginkan. Karena kami juga sebetulnya tidak ingin membuat pihak lain: para pengusaha, para investor, ikut sama-sama menderita," ungkapnya.

Hal lainnya, dari pihak pengusaha turut menyapaikan sekiranya, agar mereka dapat memperoleh satu jaminan akan ketersedian air baku di masa depan untuk jaminan investasi. Hal ini tentunya agar krisis air sebagaimana yang kita hadapi saat ini tidak terulang kembali.

Disampaikan Benny, pihak pengusaha yang hadir pun berharap agar dalam waktu yang relatif singkat PT ATB dan BP Batam kompak mencari solusi yang telah dicanangkan, dengan memasang pipa dari Dam Tembesi ke Dam Mukakuning untuk proses penyaluran air antar dua Dam tersebut.

Pun mereka berharap agar jangan sampai kemudian kembali terjadi krisis air pada bulan Juni atau Juli yang akan segera datang. "Itu yang mereka sampaikan, dan kami siang hari ini bertanggung jawab untuk membuat 1 laporan juga kepada BP Batam tentang hasil pertemuan dengan seluruh pengusaha, baik komersil maupun industri yang hadir pada siang hari ini untuk menjadi masukan buat BP Batam. Intinya kalau bagi kita tidak ada lagi pilihan yang lebih baik kecuali penggiliran," paparnya.

Mengenai seberapa efektif proses rationing air untuk memperpanjang usia waduk yang sudah sangat mencemaskan ini. Benny mengatakan relatif cukup efektif untuk memperpanjang usia waduk. Akan tetapi, tidak bisa menjadi jaminan rationing akan dapat membantu menyelesaikan masalah secara tuntas.

"Itu tidak, sifatnya hanya sementara. Penyelesaian secara tuntas adalah dengan tambahan ketersedian air baku," tandasnya.

Editor: Gokli