Cara Singapura Tangani Wabah Corona, Keterbukaan Informasi Hingga Bagikan Masker ke Warga
Oleh : Hendra Mahyudhy
Rabu | 04-03-2020 | 11:04 WIB
WN-Singapura11.jpg
Erna Wati, seorang WNI yang telah lama menatap dan menikah dengan Warga Negara Singapura. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keterbukaan pemerintah Singapura terhadap pemaparan kasus virus corona, atau COVID19, sejauh ini membuat warga negaranya cukup tenang dalam menanggapi perkembangan virus tersebut, kendati statusnya kini telah masuk ke level oranye.

Hal ini disampaikan Erna Wati, seorang WNI yang telah lama menatap dan menikah dengan Warga Negara Singapura. Erna menyampaikan, adanya sikap normal warga Singapura itu merupakan andil dari pemerintah selalu mengupdate informasi terkini penanganan pasien Covid-19, maupun para suspect yang sedang dalam penanganan.

"Hal ini tentu membuat ketenangan. Keterbukaan pejabatnya dan akses secara online yang bisa didapat setiap warga," ujarnya saat dijumpai di area Pelabuhan Internasional Batam Center, Selasa (3/3/2020) kemarin.

Bahkan dalam keseharian dia katakan, kementerian terkait yang menangani kasus ini turut rutin mengingatkan warga yang beraktifitas di luar ruangan untuk tetap menggunakan masker, dan tentunya turut membagikan masker secara gratis bagi tiap keluarga, hingga ke lingkungan perkantoran.

"Sehari kita diberikan 4 masker gratis per-orang, kemudian ada juga petugas kesehatan yang rutin melakukan pemeriksaan di kantor, hingga ke lingkungan tempat tinggal selama di sana," jelasnya.

Diinformasikan sebelumnya, virus Corona yang oleh World Health Organization (WHO) dikategorikan sebagai public health emergency of internasional (PHEOI) atau kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia ini kini telah menyasar Indonesia. 2 WNI disampaikan langsung oleh Jokowi positif terpapar Covid-19, semantara Batam kini masuk status zona waspada.

Tak tanggung-tanggung, sejak mendunianya virus ini, kunjungan warga negara Singapura ke Batam yang biasanya ramai kini terlihat mulai sepi, hal yang sama juga berlaku dengan Singapura. Kunjungan warga Batam turut berimbas turun.

Sementara itu, pemberlakuan pemantauan pada pintu masuk, yaitu pelabuhan internasional antara Batam dan Singapura diakui memiliki perbedaan yang signifikan.

"Kalau kita masuk melalui pelabuhan Internasional mereka, kami gak harus mengisi kartu ini. Kalau lewat Bandara saya gak tau juga ya mas," paparnya ditemui saat tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Selasa (03/03/2020) siang.

Walau begitu, dalam setiap pintu masuk baik melalui jalur laut, udara, maupun darat. Pihak otoritas Singapura mewajibkan seluruh pengunjung, untuk melalui thermal scaner yang tidak hanya ada di dekat pintu masuk, namun juga pengecekan menggunakan alat yang sama yang dipegang oleh petugas.

"Jadi mungkin dua kali pengecekan, untuk menyakinkan saja apabila ada warga negara lain yang sedang datang," tutupnya.

Editor: Yudha