BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi sejumlah elemen pemuda dan para nelayan di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang tergabung dalam beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan para nelayan, yang dimotori Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyatakan lima sikap untuk mempertahankan kedaulatan di maritim di Laut Natuna Utara.
Dalam aksi tersebut, KNPI dan para nelayan Natuna menggandeng sejumlah OKP dan Ormas yang ada di daerah ujung utara NKRI. Diantaranya, HNSI Cabang, Aliansi Nelayan Natuna (ANN), Pemuda Muslimin Indonesia (Pemuda Muslim), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Sapma Pemuda Pancasila, Srikandi Pemuda Pancasila, Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Komunitas Muda Natuna (Komuna), Praja Muda Karana (Pramuka), para nelayan di Natuna, serta sejumlah organisasi lainnya.
Adapun pernyataan sikap oleh elemen pemuda dan nelayan Natuna tentang kedaulatan maritim di laut, yaitu:
Ketua DPD KNPI Natuna, Erianto, menjelaskan, deklarasi ini merupakan bentuk tindak lanjut dari adanya sikap negara China yang melakukan illegal fishing di sekitar perairan Laut Natuna Utara, beberapa minggu lalu.
Sikap sembrono negeri tirai bambu itu, dinilai telah melecehkan kedaulauatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menyakiti hati masyatakat Natuna.
"Kita ingin menunjukkan kepada pemerintah, bahwa masih ada para pemuda dan nelayan di perbatasan, dan selalu ada untuk menjaga keutuhan NKRI," tegas Erianto, ketika dihubungi, Selasa (28/1/2019).
Pemuda dan nelayana Natuna juga mendukung upaya pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertahanan (Menhan), jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), yang langsung memberikan respon dalam mempertahankan keamananan di wilayah perairan Laut Natuna Utara.
Editor: Yudha