Operasi Pasar Gas 3 Kg di Samping Rumah Relawan HMR

Setelah Viral, Ini Kata Wali Kota Batam Tanggapi Pernyataan Putra Yustisi Respaty
Oleh : Nando Sirait
Senin | 25-11-2019 | 14:40 WIB
rudi-bongkar1.jpg
ta Batam, Haji Muhammad Rudi. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wali Kota Batam H. Muhammad Rudi memberikan tanggapan terkait viralnya pelaksanaan operasi pasar gas 3 kg, yang dilaksanakan oleh Disperindag dan PT Pertamina, Rabu (20/11/2019) lalu, di Kawasan Ruko Batuaji Center Pemda II Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji.

Kegiatan tersebut menjadi viral di media sosial dikarenakan lokasi kegiatan yang berada tepat di samping rumah relawan H. Muhammad Rudi (HMR) sebagai salah satu kandidat yang akan mengikuti Pilkada 2020 mendatang.

"Masalahnya di mana, duluan mana ada posko itu atau operasi pasar? Lagi pula siapa yang tidak kenal saya, masyarakat tentunya lebih melihat kinerja daripada yang sedang dipermasalahkan saat ini," ujar Wali Kota Muhammad Rudi menanggapi pertanyaan sejumlah awak media beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan itu, Rudi juga menanggapi adanya pernyataan salah satu anggota DPRD yang memberikan tanggapan terkait viralnya operasi pasar tersebut. Bahkan ia sempat menyebutkan, bahwa anggota DPRD yang memberikan komentar tersebut bukan bagian dari masyarakat.

"Emang masyarakat mana yang komentar, itu kan bukan bagian dari masyarakat Batam," tegasnya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi II DPRD Batam, Putra Yustisi Respaty, kembali mempertanyakan maksud Walikota Batam memberikan komentar tersebut. Menjabat sebagai salah satu wakil masyarakat Batam, tentunya ia memiliki hak guna mempertanyakan penentuan lokasi pelaksanaan kegiatan.

"Saya minta Pak Wali untuk menjelaskan maksud beliau melontarkan hal tersebut. Saya berada di DPRD ini karena dipercaya oleh masyarakat, dan kami memiliki hak menanyakan hal itu kepada Pak Wali," jelasnya saat ditemui di DPRD Batam, Senin (25/11/2019).

Putra kembali menegaskan, adanya pertanyaan mengenai pelaksanaan operasi pasar gas 3 kg tersebut, dilakukan setelah mendapat laporan langsung dari masyarakat, serta viralnya hal tersebut di media sosial.

"Kalau pak wali bilang masyarakat tidak ada yang berkomentar, silahkan beliau melihat sendiri postingan di media sosial yang jadi viral kemarin," tuturnya.

Adapun pihaknya mengomentari pelaksanaan operasi pasar tersebut, lebih dikarenakan Komisi II DPRD Kota Batam yang merupakan mitra kerja Disperindag Kota Batam. Dan juga hal ini dianggap sangat sensitif, dikarenakan pelaksanaan Pilkada 2020 yang sudah semakin dekat.

"Kami di Komisi II merupakan mitra kerja langsung dari Disperindag, dan ini bukanlah hal yang fenomenal saat kami mempertanyakan nya. Lagipula yang saya pertanyakan saat itu, bukanlah merupakan kegiatannya melainkan pemilihan tempat. Disana masih ada tempat umum, yang lebih mumpuni untuk operasi pasar," tutupnya.

Editor: Dardani