Gas Melon Langka, Pertamina Sidak Sejumlah Pangkalan di Batuaji dan Sagulung
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 11-11-2019 | 11:28 WIB
sidak-gas1.jpg
Pertamina cek penjualan gas melon di salah satu pangkalan wilayah Batuaji. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menanggapi maraknya kelangkaan gas 3 kg di beberapa daerah Kota Batam, tim Pertamina Kepri lakukan sidak ke sejumlah pangkalan elpiji di Kecamatan Batuaji dan Sagulung, Senin (11/11/2019).

Dari hasil sidak ini masih banyak mendapati masyarakat yang membeli gas elpiji melebihi batas ketentuan yang berlaku yakni maksimal 2 tabung.

Masyarakat yang membeli lebih dari dua tabung ini mengaku akan dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga, bukan untuk dijual kembali dan mengambil untung.

"Saya beli empat tabung, karena di rumah saya sering masak, sumpah saya bukan penjual elpiji eceran. Rumah saya juga tak jauh dari sini (Tembesi) kok," kata Rodiah, salah seorang warga di pangkalan Tembesi, Senin (11/11/2019).

Menanggapi hal tersebut, Sales Branch Manager Pertamina Kepri, William mengaku bahwa hal ini yang harus diwaspadai, karena masih banyaknya pangkalan yang tidak selektif dan menyebabkan stok gas cepat habis.

"Ini yang harus kami waspadai. banyak pembeli yang membeli dua hingga lebih tabung melon dalam satu pangkalan, inj yang susah kami deteksi. Mereka ngakunya pemilik usaha warung makan, ada juga yang mengaku untuk masak di rumah tapi sekali beli, tiga tabung. Begitu ketahuan tim, hanya satu tabung diambil, yang dua dibawa balik sambil nunggu di kejauhan, menunggu kami pergi," kata William.

Atas temuan itu, William akan mengevaluasi kembali dan mendata mana pangkalan tabung melon yang bandel dan nakal untuk dijatuhi sanksi berupa pengurangan kuota atau pasokan tabung melon hingga pencabutan kontrak atau ijin pendirian pangkalannya.

"Kami terus evaluasi pangkalan-pangkalan tabung melon di Batam. Misalnya ada permintaan yang meningkat, pasti akan kami tambah, asalkan dalam buku laporan penjualan hariannya jelas, tabung melon itu sudah didistribusikan ke masyarakat rumah tangga atau seperti apa. Kami punya buku laporan khusus yang kami jadikan untuk bahan monitoring pendistribusian atau penjualan tabung melon dari pangkalan ke masyarakat," ujarnya.

Saat ini, dalam sehari Pertamina memberikan kuota untuk didistribusikan ke seluruh pangkalan tabung melon di Batam sebanyak 36.760 tabung.

Sedangkan untuk di dua kecamatan yang selalu mengalami kelangkaan tabung gas di pangkalan, yakni Sagulung dan Batuaji. Dari 490 pangkalan yang ada, perharinya dipasok 10 ribu tabung.

"Kalau di pangkalan masih saja langka, ini yang harus kami awasi dan curigai. Didistribusikan kemana saja tabung melon itu. Kalau satu pangkalan dipasok misalnya sebanyak 150 tabung habis tak sampai 24 jam, itu saya berani menegaskan, tabung melon yang untuk masyarakat rumah tangga, dijual atau diborong terlebih dahulu oleh pengecer yang sudah bekerjasama dengan pangkalan. Ini yang akan kami bersihkan," tegasnya.

Editor: Yudha