Sepanjang Tahun 2019, Puluhan Ribu Warga Batam Terserang ISPA Akibat Pengaruh Cuaca
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Selasa | 17-09-2019 | 18:52 WIB
kabut-asap2.jpg
Kabut asap yang melanda Kota Batam akhir-akhir ini. (Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Korban infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Batam mencapai puluhan ribu jiwa sejak tahun 2019.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam, sejak Januari hingga Agustus 2019 (komulatif) tercatat sebanyak 58.664 warga yang terserang ISPA. Pada bulan Maret dan Mei 2019 diketahui tertinggi dari bulan-bulan lainnya. Yakni mencapai 8.282 dan 8.620 jiwa.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, dari jumlah tersebut untuk kategori usia, mayoritas warga Batam yang sudah berumur dewasa lebih banyak terpapar dan menjadi korban ISPA dibandingkan anak-anak maupun balita.

"Jika dilihat dari usianya, mayoritas yang menjadi korban adalah dewasa dibandingkan anak-anak maupun balita. Penyebabnya berasal dari penyebaran kuman dan serta akibat pencemaran udara yang tidak sehat," kata Didi melalui telepon selulernya, Selasa (17/9/2019).

Ia menjelaskan, penyebaran ISPA akan terjadi di sepanjang tahun biasanya kasus penderitanya akan terus meningkat saat musim pancaroba tiba, yakni pergantian musim dari hujan ke panas. Sehingga, penyakit ini tetap ada setiap tahunnya.

Namun, kebanyakan pasien ISPA tidak sampai harus dirawat. Kecuali bila penderita ISPA dengan adanya inspeksi pada paru, maka perlu adanya penanganan rawat inap. Hanya saja, pihak Puskesmas akan memberi rujukan ke rumah sakit.

Selain itu, penyakit ISPA bisa menyerang siapa saja namun biasanya terjadi kepada anak-anak di bawah umur usia sekolah dasar.

Untuk itu, Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya orangtua yang memiliki balita, untuk tidak membawa keluar rumah, mengingat daya tahan tubuh anak se-susia itu masih rentan terserang penyakit. Terlebih lagi dalam kondisi kabut asap kiriman seperti saat ini.

"Dihimbau untuk tidak beraktivitas di luar rumah. Kalaupun hendak keluar disarankan untuk mengenakan masker khusus. Jangan yang biasa," ujarnya.

Didi mengungkapkan, pada bulan Januari 2019, sebanyak 7.319 orang terjangkit ISPA, sedangkan pada bulan Februari sebanyak 7.471 dan pada bulan Maret 8.282.

"Sedangkan pada bulan April sebanyak 6.656 orang, Mei 8.620, Juni 6.367, Juli 6.404 dan Agustus sebanyak 7.545 orang," tutupnya.

Editor: Chandra