Ini Alasan Pihak Swasta Enggan Kelola TPA Punggur
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 16-09-2019 | 18:04 WIB
kebakaran-tpa-punggur11.jpg
Kebakaran di TPA Punggur belum lama ini. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur, masih menjadi salah satu permasalahan bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam.

Hal ini dikarenakan, sampai dengan saat ini masih belum ada perusahaan yang mampu mengelola sampah tersebut tanpa tipping fee.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Herman Rozie beberapa hari yang lalu mengatakan dengan luas TPA sebesar 46 hektar, saat ini baru setengahnya saja yang dapat dimanfaatkan.

Permasalahannya adalah tidak ada yang mau mengelola sampah tersebut tanpa tipping fee dari pemerintah. Herman Rozie menjelaskan, sebenarnya kalau hanya untuk land fill masih bisa, namun hal itu dinilai sudah tidak effisien lagi.

"Cuma yang perlu saya tekankan, sampai hari ini pengelolaan di TPA itu belum ada. Ini kebetulan saya saja yang jadi kepala dinasnya hari ini, kenapa kepada kepala dinas yang dulu tidak ditanyakan," kata Herman, Jumat (13/9/2019) lalu.

Ia mengungkapkan, selama dia menjabat sudah 30 lebih perusahaan yang datang ke DLH untuk mengelola sampah di TPA Punggur. Namun semuanya hanya omongan belaka, tanpa kepastian yang jelas.

"Rata-rata setelah mereka teliti, tidak sesuailah dengan biaya mereka. Akhirnya setelah dipersentasikan, mereka tidak datang lagi. Perusahaan-perusahaan itu meminta tipping fee, sementara Perda tipping fee belum selesai-selesai," ungkapnya.

Menurutnya, tipping fee yang diminta perusahaan-perusahaan tersebut sangat besar. Pada tipping fee itu, perusahaan minta Rp 300 ribu per tonnya, anggaran itu sangat memberatkan bagi pemerintah kalau uang itu hanya untuk membakar sampah saja.

"Kalau sama sampah kita 1000 ton per hari, 3 hari saja Rp 300 juta hanya untuk bakar sampah, itupun kalau Perdanya sudah ada, sampai saat ini pun Perdanya tidak ada. Perda adapun, uangnya dari mana? Mending bikin jalan," ujarnya.

Begitu juga untuk pemanfaatan lainnya seperti pemanfaatan sampah untuk bahan bakar, itu juga belum ada perusahaan yang mau mengelolanya.

"Jadi perusahaan-perusahaan itu kalau hanya mengharapkan sampah di TPA saja tanpa ada tipping fee, mereka tidak sanggup. Ada beberapa perusahaan yang tidak mau mengurus semuanya, mereka hanya mengurus plastiknya saja. Ada juga perusahaan yang menerima sampah baru, sampah yang lama enggak. Nah yang menggunung ini mau diapakan," tegasnya.

Editor: Yudha