Sedang Evaluasi Perizinan

PLN Jadwalkan Pemeliharaan Major Dua Pembangkit Oktober Mendatang
Oleh : Nando Sirait
Senin | 12-08-2019 | 16:40 WIB
pln-awaluddin1.jpg
Direktur Operasional Bright PLN Batam, Awaluddin Hafid. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bright PLN Batam, akhirnya menanggapi permintaan PT TJK Power mengenai izin pemeliharaan major dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tanjung Kasam.

Direktur Operasional Bright PLN Batam, Awaluddin Hafid menjelaskan terkait hal ini pihaknya masih melakukan evaluasi kepada seluruh pembangkit yang dikelola oleh swasta.

Hal ini menurutnya masih memerlukan perhitungan dan kajian lebih lanjut mengenai kesiapan masing - masing pembangkit, dalam mensuplai kebutuhan listrik tidak hanya di Batam, namun juga Kabupaten Bintan paska interkoneksi.

"Sebenarnya hal ini sudah terjadwal, tapi kita perlu perhitungan lebih lanjut mengenai beban yang akan ditanggung oleh masing - masing pembangkit. Apabila pembangkit di Tanjung Kasam keluar dari sistem," paparnya, Senin (12/8/2019).

Awaluddin juga menegaskan bahwa Bright PLN Batam, bukan dalam posisi tidak menindaklanjuti mengenai permintaan yang sudah diajukan oleh PT TJK Power sejak tahun 2013. Bahkan pihaknya telah menargetkan izin melakukan pemeriksaan major, akan diberikan pada bulan Oktoner mendatang.

"Bukan tidak kita tindaklanjuti, kita hanya butuh evaluasi lebih aja. Sebenarnya kita sudah jadwalkan bahkan di bulan April lalu, namun kenyataannya beban pemakaian tidak memungkinkan mereka keluar dari sistem sehingga kita minta penjadwalan ulang. Kita targetkan bulan Oktober mendatang, itupun kalau memungkinkan kalau tidak kita akan minta untuk ditunda kembali," lanjutnya.

Sementara itu, mengenai permintaan lainnya dalam pembangunan dua pembangkit baru di lahan milik PT TJK Power. Awaluddin juga menjelaskan bahwa hal ini memerlukan pembahasan lebih lanjut, dikarenakan perhitungan apabila pembangkit seluruhnya ditempatkan di satu titik saja.

"Apabila semuanya ada di Batam, dan ada kendala disini maka akan berdampak sekali kepada pelanggan yang ada di Bintan karena kita sudah interkoneksi. Untuk itu ini perlu kita bahas lagi, apakah sebaiknya nanti untuk pembangkit baru bisa ditempatkan di Bintan," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Usaha PT TJK Power, Ahmad Baihaqi Basyarah menjelaskan demi mendukung Bright PLN Batam, pihaknya bahkan mengaku telah memundurkan jadwal pemeliharaan major hingga Oktober mendatang yang seharusnya dilakukan pada bulan Juli lalu.

Menurutnya kemunduran waktu pemeliharaan sendiri juga dilakukan, dikarenakan kebutuhan masyarakat Kota Batam dan Kabupaten Bintan yang semakin meninggi. Pihaknya juga menegaskan apabila hal ini tidak dilakukan, dan mesin pembangkit mengalami kerusakan hingga mati total. Maka untuk perbaikan mesin hingga dapat dioperasionalkan kembali akan memakan waktu 2-3 bulan.

Ahmad bahkan menjelaskan untuk PLTU Tanjung Kasam yang dioperasionalkan oleh PT TJK Power, merupakan pembangkit yang cukup handal dimana secara rata - rata berhasil memasok listrik di atas 85% (availability factor/AF), kepada Bright PLN Batam sejak dioperasionalkan di tahun 2012 lalu dengan kapasitas 2x55 Mega Watt (MW).

Editor: Yudha