Dianiaya Seorang Pria, Siswa SMK di Batuaji Tewas Setelah Koma Dua Pekan
Oleh : Hendra Mahyudi
Selasa | 30-07-2019 | 13:52 WIB
jenazah-mayat-siswa-smk.jpg
Keluarga korban saat hendak memindahkan jenazah korban dari RSUD Embung Fatimah. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang siswa SMK di Batuaji bernama Rizky Pandapotan meregang nyawa setelah sempat koma dua minggu. Berawal dari perkataan 'bakso semangkuk', ia pun akhirnya tewas dianiaya oleh seorang pria. Akibat penganiayaan itu, Rizky mengalami koma.

Peristiwa naas ini terjadi pada Selasa, 16 Juli 2019 lalu. Bermula saat Rizky sedang duduk bermain ponsel di doorsmeer dekat SMKN 1 Batam, Kecamatan Batuaji.

Tatkala ia sedang asyik bermain game datanglah Efsd. Seketika itu Efsd langsung menanyakan lowongan kerja kepada korban.

Menanggapi pertanyaan itu, korban lantas spontan menjawab, "Ada bang, cuci mobil. Mau?". Merasa tak layak bekerja di doorsmeer, pelaku lalu menjawab pernyataan korban dengan berujar, "Mau makan apa saya (kerja) cuci mobil."

Mendengar hal itu, korban kembali menjawab, "Bisalah bang, buat beli bakso semangkok."

Rupanya, jawaban itu membuat pelaku naik pitam. Ia pun menyerang korban hingga terjatuh. Korban dihujani tendangan dan pukulan bertubi-tubi.

Korban pun sekarat dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batuaji. Korban dirawat inap secara intensif selama dua pekan di ruangan ICU, sebelum akhirnya meninggal pada Senin (29/7/2019).

"Pendarahan di kepala. Ada benturan hebat makanya tak bertahan. Meninggal sekitar pukul 18.00 WIB tadi," ujar Charles, petugas forensik kamar Jenazah RSUD Embung Fatimah.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Melki Sihombing, yang ditemui di depan kamar jenazah RSUD Embung Fatimah, mengatakan, pelaku penganiayaan berat itu sudah ditangkap sehari pasca kejadian penganiayaan itu.

Melki juga menegaskan, pelaku akan dijerat pasal penganiayaan berat. "Jenazah korban akam dibawa ke RS Bhayangkara untuk ditindaklanjuti. Pelaku sudah kami amankan tanggal 17 lalu," pungkas Melki.

Editor: Dardani