Kemkomdigi dan AWS Perpanjang Kerja Sama, Dorong Indonesia Jadi Pusat Ekosistem Digital ASEAN
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 10-01-2025 | 11:24 WIB
Komdigi-AWS.jpg
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pertemuan dengan pimpinan AWS Asia Pasifik di Jakarta, Rabu (8/1/2025). (Komdigi)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) mempertegas langkah strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekosistem digital di Asia Tenggara dengan memperpanjang kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS).

Nota kesepahaman yang sebelumnya berlangsung sejak 2022 hingga 2024 kini diperpanjang, sebagai bagian dari upaya mempercepat transformasi digital dan membangun talenta digital nasional.

"Indonesia adalah pasar yang sangat strategis dengan potensi luar biasa di ASEAN. Kami meminta AWS untuk meningkatkan investasinya agar sejalan dengan pertumbuhan pesat sektor digital di Indonesia," ujar Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pertemuan dengan pimpinan AWS Asia Pasifik di Jakarta, Rabu (8/1/2025), demikian dikutip laman Komdigi.

Menkomdigi menyoroti proyeksi lonjakan kapasitas data center di Indonesia yang diperkirakan mencapai 260% dalam beberapa tahun ke depan, sebagai peluang besar bagi AWS untuk memperluas investasinya. Hingga saat ini, AWS telah menggelontorkan investasi sebesar 5 miliar USD di Indonesia sejak 2021, dan angka tersebut diharapkan terus meningkat seiring dengan berkembangnya ekonomi digital.

"Indonesia tidak hanya besar secara pasar, tetapi juga strategis dalam inovasi digital seperti kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur cloud. Kami ingin AWS memperlakukan Indonesia sebagai prioritas utama di ASEAN," tegas Meutya.

Quint Simon, Head of Public Policy AWS Asia Pasifik & Jepang, menanggapi investasi 5 miliar USD di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar secara global bagi AWS. "Kami telah membangun wilayah AWS di Indonesia dan berkomitmen untuk investasi selama 15 tahun hingga 2036. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya Indonesia bagi kami," ungkapnya.

AWS juga menegaskan dukungannya dalam pengembangan talenta digital melalui pelatihan cloud computing dan program sertifikasi, yang bertujuan menciptakan tenaga kerja lokal yang kompeten untuk bersaing di era ekonomi digital global.

Dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia diproyeksikan memiliki nilai ekonomi digital sebesar 130 miliar USD pada 2025. Kerja sama ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga memastikan Indonesia menjadi pusat transformasi digital di kawasan ASEAN.

"Indonesia kini berada di garis depan transformasi digital. Kami akan terus mendorong kolaborasi global seperti dengan AWS untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan digital terbesar di ASEAN," pungkas Meutya Hafid.

Melalui kolaborasi ini, Kemkomdigi berkomitmen mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berdaya saing, sekaligus mendorong pertumbuhan ekosistem digital yang terpercaya dan berkelanjutan.

Editor: Gokli