RS Awal Bros Gelar Seminar Epilepsi

Jangan Khawatir, Epilepsi Bisa Disembuhkan!
Oleh : Nando Sirait
Senin | 29-07-2019 | 14:52 WIB
epilepsi-rs-awal-bros.JPG

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Batam menggelar seminar bertema Epilepsi dengan mengetahui Gejala, Penyebab, dan Penanganannya. Materi disampaikan Prof. Dr. dr. Zainal Muttaqin, Sp.BS, Ph.D selaku pembicara.

Ia memberikan informasi perkembangan terbaru, dalam memberikan perawatan pasien epilepsi, terutama yang sulit disembuhkan dengan pengobatan.

"Mereka penderita epilepsi yang masih kambuh-kambuh meski sudah minum obat ini perlu penanganan atau cara lain. Di luar dari minum obat. Nah itu satu di antaranya dengan operasi. Jadi bisa sembuh dengan operasi," ujarnya, Senin (29/7/2019).

Namun demikian menurut Zainal, tapi penanganan bedah atau operasi epilepsi ini memerlukan proses evaluasi. Ia menjelaskan bahwa evaluasi merupakan tahapan pemeriksaan secara intensif mengenai sumber kejang yang ada di otak pasien epilepsi.

Proses evaluasi atau pemeriksaan ini berbeda-beda durasi waktunya tergantung dari kondisi masing-masing pasien.

"Ada yang seminggu dua minggu, ada juga yang beberapa bulan. Proses evaluasi ini bisa dari MRI saja, atau kalau dirasa tidak klop, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan EEG atau bahkan sampai terjadi serangan. Jadi langkah operasi bisa dilakukan jika hanya lokasi sumber kejang di otak ditemukan. Mana yang mau dioperasi itu sudah benar-benar diketahui posisinya," tuturnya.

Bukan melakukan pembedahan otak baru kemudian mencari sumbernya. Zainal juga menegaskan bahwa ada persepsi yang salah di masyarakat mengenai faktor penyebab penyakit epilepsi.

Ia menyebutkan bahwa penyakit epilepsi tidak melulu disebabkan oleh faktor keturunan. Namun ada pula faktor penyebab lain.

"Bukan cuma faktor keturunan atau dianggap keserupan. Epilepsi ini banyak faktornya, misalnya ada kerusakan di dalam otak saat janin di dalam rahim masih dalam proses pembentukan otak. Otak inikan dibentuk pada bulan pertama. Minum obat-obatan tertentu saat hamil dan lainnya," ucapnya.

Ia menyebutkan hingga saat ini sudah ada 700 an penderita epilepsi yang menjalani bedah epilepsi. Hingga 80 persen dari angka tersebut pun tidak lagi mengalami kejang atau kambuh kejangnya.

"Lama operasinya sekitar 5-6 jam. Di Kepri yang sudah pernah menjalani operasi epilepsi ini ada enam orang. Jadi yang 700 orang itu dari mana-mana, cuma dilakukan operasinya di Semarang," ucapnya.

Sementara itu, Manager Pengembangan Bisnis RSAB, dr. Shinta Trilusita, MARS menjelaskan di Indonesia pengembangan bedah epilepsi banyak dilakukan di Semarang.

"Sudah 10 tahun di sana (Semarang) melakukan tindakan ini. Makanya kami kerjasama sama mereka. Nanti dokter RSAB akan diberikan ilmu juga mengenai bedah epilepsi ini. Karena bedah epilepsi ada persyaratan tertentu untuk pemeriksaannya kan," ucap Shinta Trilusita.

Shinta Trilusita menambahkan RS Awal Bros juga akan segera menyiapkan peralatan tertentu dalam waktu sebulan ini.

"Kenapa kita kembangkan juga buat penanganan epilepsi di rumah sakit ini, karena kasusnya kan banyak. Cuma epilepsi belum ada pengobatan maksimalnya selama ini. Makanya kami adakan seminar juga supaya bisa membuka pemikiran masyarakat bahwa penyakit ini bisa disembuhkan," tutupnya.

Editor: Dardani