Tari Wan Sendari Tampil Memukau dalam Axara HKG PKK
Oleh : Irwan
Minggu | 28-07-2019 | 12:04 WIB
tari_wan_sendari.jpg
Pertujukan Tari Wan Sendari di Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) Nasional 2019 di Padang

BATAMTODAY.COM, Batam - Sanggar Tari Wan Sendari bersama grup musik melayu Tabuh Kemilau tampil memukau dalam acara Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK) Nasional 2019 di Padang, Jumat (26/7) malam. Pada momen itu Wan Sendari membawakan dua tarian tradisional kreasi.

Pertama, tari berjudul Hantaran Wan Sendari. Tari ini berkisah tentang perjalanan leluhur Raja Melayu, Sang Sapurba untuk mempersunting Wan Sendari.

Prosesi hantaran yang diwujudkan dalam gerak tari ini hingga sekarang dipakai masyarakat melayu khususnya Kepulauan Riau untuk acara adat lamaran.

Tarian kreasi sanggar ini juga yang membawa Wan Sendari mendapatkan gelar juara pada Ajang Tari Nusantara 2016. Sanggar Wan Sendari ketika itu membawa pulang lima piala dari ajang yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta tersebut.

Gelar juara yang dibawa pulang Sanggar Wan Sendari yaitu di kategori Penyaji Terbaik Wilayah Sumatra, 13 besar nasional, Penata Tari Unggulan, Penata Musik Unggulan, serta Penata Rias dan Busana Unggulan.

Sedangkan di kesempatan kedua, sanggar binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam ini berkolaborasi dengan grup musik Tabuh Kemilau membawakan Tari Jogi. Tarian ini merupakan kesenian masyarakat melayu masa lampau. Gerakannya menggambarkan tentang interaksi para muda-mudi ketika itu.

Bunyi alat musik yang rentak seiring dengan derap kaki para penari. Bahkan di penghujung penampilan, pengunjung HKG PKK Nasional 2019 juga ikut menari bersama.

Kepala Disbudpar, Ardiwinata mengatakan Batam diberi kesempatan untuk tampil karena menjadi tamu undangan khusus di acara HKG PKK Nasional 2019.

Menurut Ardi, Batam satu-satunya daerah tingkat dua atau kabupaten/kota yang diundang di acara ini. Selebihnya merupakan Tim Penggerak PKK tingkat provinsi.

"Tentu saja kesempatan ini kita manfaatkan sebaik-baiknya. Terutama untuk promosi pariwisata karena dihadiri perwakilan 34 provinsi se-Indonesia," kata Ardi.

Dan penampilan kesenian tari serta musik ini, sambungnya, sejalan dengan Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2018 tentang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah. Terdapat 10 objek pemajuan kebudayaan berdasarkan perda tersebut.

Yaitu tradisi lisan, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, olahraga tradisional, dan cagar budaya. "Tari dan musik ini masuk dalam seni," kata dia.

Editor: Surya