Perbaikan Pipa Bocor Flyover Laluan Madani Minimalisir Gangguan Supplay
Oleh : Redaksi
Senin | 10-06-2019 | 14:40 WIB
perbaikan-pipa-atb.jpg
Tim Teknis ATB saat mempersiapkan pekerjaan relokasi pipa bocor 600 mm di flyover Laluan Madani, Senin (10/6/2019). (Foto: ATB)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Adhya Tirta Batam (ATB) akan melakukan perbaikan pipa bocor pada median jalan sebelum flyover Laluan Madani (Oprit) yang berada di depan gedung M3G. Tahapan pekerjaan akan berlangsung selama 45 hari, namun ATB akan meminimalisir durasi dampak gangguan suplai air menjadi hanya sekitar 5 jam.

“Selain meminimalisir durasi dan area terdampak, proses perbaikan juga akan mengedepankan aspek kehati-hatian agar tidak mengganggu jalur lalu lintas flyover,” ujar Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus.

Berdasarkan hasil investigasi ATB, kebocoran terjadi di dalam abutment jembatan pada saat pembangunan pondasi flyover. Diduga, kerusakan pipa air bersih ATB diakibatkan oleh pihak pelaksana dan yang bersangkutan tidak melaporkan kerusakan tersebut.

"Kami sangat menyayangkan hal tersebut karena kebocoran pipa ini berpotensi merusak pondasi flyover dalam jangka panjang akibat tekanan air yang cukup besar,” tegas Maria.

ATB sudah mengidentifikasi kebocoran tersebut sejak dini. Namun, tingkat kesulitan yang cukup tinggi, diantaranya yaitu proses pengurusan izin yang cukup memakan waktu serta kondisi jalur lalu lintas flyover yang ramai, menyebabkan langkah perbaikan baru bisa dilakukan. Proses pengadaan material pun meski tidak singkat namun akhirnya bisa diselesaikan.

Sebelumnya ATB sudah mengambil sejumlah langkah untuk meminimalisir dampak kebocoran terhadap keandalan suplai. “Kami bekerja secepat mungkin untuk mengatasi masalah ini. Perbaikan terhadap pipa steel ukuran 600 mm akan dilakukan mulai tanggal 10 Juni 2019. Untuk meminimalisir dampak bagi pelanggan, ATB akan melakukan pengerjaan relokasi,” jelasnya.

Pekerjaan relokasi dimulai dengan pembuatan jalur pipa baru dengan memasang pipa PE 225 dan PE 160 di luar area bocor, yakni pada sebelum dan setelah potensi bocor. Pengerjaan ini sekaligus untuk perbaikan suplai di komplek Baloi One Resident, Baloi Mas, Batu Batam, Anggrek Permai, dan sekitarnya.

“Pipa bocor steel 600mm di flyover nantinya akan di putus di depan gedung M3G dan depan jembatan RS Awal Bros,” jelasnya.

Setelah jalur baru selesai, maka distribusi air akan dialihkan melalui jalur baru sehingga gangguan suplai hanya akan terjadi saat pemindahan jalur distribusi. Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk pemindahan jalur distribusi sekitar 5 jam.

“ATB akan menginformasikan kepada pelanggan dua hari sebelum gangguan terjadi. Area terdampak adalah Baloi Mas dan sekitarnya,” jelas Maria.

ATB mengimbau kesadaran semua pihak untuk melaporkan kebocoran yang ditemui. Jika dibiarkan berlarut-larut, maka kebocoran akan membawa dampak negatif, baik secara materil maupun kualitas pelayanan.

Potensi kerugian materil akibat kebocoran di flyover Laluan Madani diperkirakan mencapai Rp 70 juta/bulan. Selain itu, distribusi air di area Baloi Mas akan low pressure. Performa tanki Ozon juga dipastikan menurun.

Kebocoran di oprit juga berpotensi membahayakan struktur jalan layang kebanggaan masyarakat Batam tersebut. Kebocoran bisa membuat struktur tanah di flyover menurun dan jalan utama akan selalu basah.

Dari data yang dipaparkan Maria, jumlah kebocoran pipa di Batam ternyata cukup tinggi. Rentang 2 tahun terakhir, jumlah kebocoran mencapai 198 titik setiap bulannya. Kebocoran akibat pihak ketiga rata-rata berada di atas angka 150 titik.

Kondisi angka kebocoran yang tinggi, upaya efisiensi penggunaan air akan sulit dicapai. Harusnya, dengan sumber air baku yang terbatas, penggunaan air bersih yang efisien harus semakin ditingkatkan. Termasuk upaya menekan kebocoran melalui partisipasi warga.

Maria juga mengingatkan agar pihak-pihak yang hendak melakukan pengerjaan proyek hingga dapat berdampak pada pipa distribusi air agar menginformasikan terlebih dahulu kepada ATB.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat yang sudah peduli dalam melaporkan kebocoran flyover ini. Untuk menghindari kebocoran, kedepannya kami berharap pihak pelaksana pekerjaan bisa berkoordinasi saat akan melakukan pekerjaan. Kami juga mengimbau warga dan semua pihak segera menginformasikan jika terjadi kebocoran. Mari kita bersama-sama jaga agar air kita tak terbuang sia-sia,” ujarnya. (

Editor: Dardani