Pegawai BP Batam Terinspirasi Masukan BJ Habibie

Spanduk Tolak Ex-Officio Kepala BP Batam Kembali Bermunculan
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 09-05-2019 | 10:16 WIB
tolak-ex-officio-19.jpg
Sejumlah spanduk menolak Ex-Officio Kepala BP Batam terbendang di Gedung BP Batam, Batam Center, Kamis (9/5/2019). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Spanduk bertuliskan penolakan terhadap kebijakan Pemerintah Pusat, terkait Ex-Officio Kepala BP Batam kembali bermunculan. Berbeda dengan kemunculan pertama, pemasangan spanduk untuk kedua kalinya ini bahkan tidak hanya terfokus di sekitar bundaran Badan Pengusahaan (BP) Batam, namun juga hingga ke lingkungan dalam instansi tersebut.

Pantauan di lokasi, tidak hanya terpasang di gerbang depan BP Batam. Satu spanduk lainnya, bertuliskan Ex-Officio tidak sesuai dengan norma pemerintahan terpasang di lantai 2 Gedung Bida BP Batam. Sementara itu, spanduk bertuliskan Save BP Batam juga terlihat menyambut pegawai maupun tamu yang tengah memarkirkan kendaraannya, di parkiran depan BP Batam.

Bahkan dari data yang didapat tim liputan, pemasangan spanduk juga dilakukan di beberapa lokasi lainnya. Seperti di Pelabuhan Bongkar Muat, Batuampar, Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, Sekupang, serta di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

Salah satu pegawai BP Batam yang tidak ingin disebutkan namanya, mengakui bahwa pemasangan dilakukan atas solidaritas para pegawai. Tindakan ini dilakukan, sebagai bentuk kecintaan terhadap BP Batam.

"Pemasangan spanduk memang dilakukan oleh kami, ini merupakan aksi solidaritas kami. Ini aspirasi kami atas kebijakan Pemerintah Pusat, mengenai kebijakan yang akan diterapkan di Batam," tegasnya, Kamis (09/05/2019).

Pihaknya berharap agar Presiden Joko Widodo, kembali meninjau kebijakan Ex-Officio. Selain itu, hal ini dilakukan setelah mendapat masukkan dari mantan Presiden ke-3 RI, BJ Habibie dalam kunjungannya beberapa hari lalu.

"Pada saat itu, Pak Habibie menyatakan bahwa BP Batam harus back to basic. Menurut kami hal ini benar," ungkapnya.

Selain itu, selaku instansi independent, dia kembali menjelaskan bahwa BP Batam tidak hanya dianggap sebagai Badan yang digunakan sebagai kendaraan Politik. "Intinya kami tetap menolak, dan jangan jadikan BP Batam sebagai saranan politik praktis," paparnya.

Editor: Gokli