Warga Taman Yasmin Kebun Minta Ternak Babi Dekat Pemukiman Segera Direlokasi
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Rabu | 08-05-2019 | 15:04 WIB
penertiban-ternak-babi1.jpg
Penertiban ternak babi liar di Batam. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Taman Yasmin Kebun, Kelurahan Batu Besar, Kecamatan Nongsa mengeluhkan aroma tidak sedap yang ditimbulkan peternakan babi dengan jumlah ratusan ekor dan hanya berjarak beberapa meter dari rumah penduduk.

Keluhan warga ini karena aroma limbah kotoran babi tersebut menyebabkan pusing dan mual-mual, tidak sedikit pula yang terkena penyakit kulit seperti gatal-gatal karena limbah kotoran babi tidak diolah melainkan hanya dibuang di sekitar kandang.

Salah seorang warga Taman Yasmin Kebun yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sekitar 20 kandang babi yang berada di pemukiman masyarakat ini sudah beroprasi lebih dari 10 tahun.

"Banyak mas babinya, ada 20 kandang di dekat wilayah rumah kita, setiap kandangnya bisa sampai 60 hingga 80 ekor," katanya saat ditemui di Taman Yasmin Kebun, Rabu (8/5/2019).

Dirinya mengatakan, dalam kurun waktu 10 tahun beroprasi, puluhan kandang babi ini juga pernah di bongkar oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, namun beberapa kali pembongkaran tidak membuat para peternak babi tersebut merasa jera.

"Pernah di bongkar tahun 2010 dan dibayar ganti rugi sebesar Rp 500 ribu setiap kandang, babinya di tembak. 2016 juga pernah di bongkar, tapi sekarang semakin ramai," lanjutnya.

Keresahan warga Taman Yasmin Kebun tersebut ditambah dengan mulai beraninya para peternak yang membangunkan kandangnya hanya berjarak beberapa meter dari mushola.

Selain itu juga, limbah kotoran babi terkadang hanya di buang diwilayah hutan bakau. Hal tersebut menyebabkan beberapa warga yang berprofesi sebagai nelayan selalu merasakan gatal-gatal.

"Kemarin sudah pernah dari lurah datang, tapi kesepakatannya pihak peternak harus pindah ke lokasi lain yang jauh dari pemukiman masyarakat, kalau tidak salah sekitar empat bulan lalu. Tapi sampai sekarang bukannya berkurang, kandang peternak babi semakin banyak saja," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, dirinya meminta kepada pihak Kelurahan Batu Besar agar dapat merealisasilan reloksi puluhan peternak babi yang sangat merugikan masyarakat.

"Tolong lah pak lurah, para peternak segera direlokasi, kasihan kami masyarakat yang ingin beribadah kalau tercium aroma tidak sedap," tutupnya.

Sampai dengan berita ini diterbitkan, BATAMTODAY.COM masih berusaha menghubungi Kelurahan Batu Besar terkait puluhan kandang babi yang meresahkan warga.

Editor: Yudha