Jadi Korban Pencabulan, 'Mawar dan Melati Tak Selamanya Hidup Ini Indah'
Oleh : Hendra
Selasa | 09-04-2019 | 14:52 WIB
pelaku_cabul_gadis_remaja1.jpg
Polsek Sagulung mengekspos tiga remaja yang melakukan pencabulan terhadap dua gadis di bawah umur (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Mungkin tak terbesit di pikiran Mawar dan Melati, nama samaran, mendapatkan perlakuan tak senonoh seperti ini. Dua gadis remaja yang sama-sama berumur 14 tahun ini harus mengalami perlakuan lucah (cabul) dari 3 pria yang baru dikenalnya beberapa hari.

Peristiwa ini terjadi bukan tanpa sebab. Semua berawal saat Mawar mendapati situasi di rumahnya yang terlalu keras. Tak tahan, ia pun berontak dan memilih kabur dari rumahnya.

"Meski terkadang kita paham niat orangtua baik dalam menegur anaknya, namun jika terlalu keras mengekang akan membuat anak memberontak," ujar Kapolsek Sagulung, AKP Riyanto, saat ekspose pelaku di Mapolsek Sagulung, Selasa (9/4/2019).

Dalam niatnya untuk kabur, Mawar pun bertemu (mengajak) teman satu sekolahnya, Melati (14). Setelah itu mengajaknya berjumpa dengan Amad (saksi), yang ia kenal via jejaring Facebook Messanger, di kawasan Sentosa Perdana (SP) Plaza, Sagulung, Sabtu (30/3/2019).

Setelah berjumpa dengan Amad, segala cerita dan masalah pun dituturkan oleh gadis remaja itu. Kendati setelah itu Amad sempat menyarankan mereka untuk kembali pulang, namun mereka menolak.

Amad yang tak tega meninggalkan mereka begitu saja, akhirnya membawanya keduanya ke tempat tiga temannya yang berada di salah satu rumah makan di kawasan Putri Hijau.

"Sempat disarankan oleh saksi untuk pulang, namun karena menolak akhirnya dibawalah ke salah satu rumah makan di Putri Hijau," lanjut Kapolsek.

Langkah kabur dua gadis remaja yang disertai perasaan emosi itu akhirnya menyeret keduanya tangan pria bejat. Rumah makan yang saat itu sepi, Minggu (31/3/2019) pagi, menjadi saksi bahwa hidup ini tak selamanya indah.

"Di rumah makan itulah mereka mendapat perlakuan tak senonoh dari tiga orang pelaku, Ww (16), Yp (20) dan Ad (23). Meski sempat menolak, namun bujuk rayu pria itu akhirnya membuat mereka yang sedang ada masalah itu terpedaya," papar AKP Riyanto.

Kapolsek Sagulung ini juga berpesan, "Diklah anak dengan sebaik mungkin. Tegas namun jangan frontal dan keras, karena bisa saja nanti membuat mereka jengah dan memberontak."

"Bisa jadi hal ini akan membuat anak mencari pelampiasan di luar, hingga terjerumus atau menjadi korban kekerasan dan predator seksual," tambahnya.

Editor: Surya