Krisis Air, Rusunawa Milik Pemko Batam di Tanjungucang Mulai Ditinggalkan Penguni
Oleh : Hendra
Kamis | 28-03-2019 | 10:04 WIB
disribusi-air-tju.jpg
Polisi saat mendistribusikan air bersih ke Rusunawa milik Pemko Batam di Tanjungucang. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengelola Rusunawa Pemko I di dekat area Simpang Batamec, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji menuturkan imbas dari krisis air berkepanjangan membuat banyak penghuni rusun yang kecewa. Bahkan, sebelun terakhir sydah 13 penghuni yang keluar.

Parahnya, sebagian dari penghuni mulai pindah keluar mencari tempat tinggal yang lebih baru dan nyaman. "Banyak yang keluar karena masalah air ini," ujar M Syafril, pengelola Rusunawa, Rabu (27/3/2019).

Syafril mengatakan, dalam sebulan ini terdapat 13 hunian yang mulai kosong dan kekeringan air. Hal inilah yang membuat warga memilih hengkang dari rusun. "Sebulan bisa 13 hunian yang kosong ditinggal penghuni," lanjutnya.

Hal lainnya adalah, meskipun air lancar namun tidak adanya pengaliran air yang sampai langsung ke dalam hunian mereka. "Ya, di sini kan kita ambil air ke bawah, dan yang cukup susah yang tinggal di lantai 3 dan lantai 4. Mereka harus mengangat galonnya ke atas, kasihan yang ibu-ibu hamil atau orangtua," terangnya.

Sementara itu, pihak ATB sebelumnya dari press release yang mereka terbitkan, mengakui telah menyadari adanya persoalan ini. Namun, mereka belum bisa mengatasinya dikarenakan ketersediaan air baku yang mulai menipis.

Kapasitas air bersih yang tersedia saat ini, tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat. Imbasnya pelanggan mengalami kekurangan suplai air di beberapa wilayah, terutama Kelurahan Tanjunguncang.

Untuk mengatasi persoalan, mereka mengatakan perlu adanya penambahan suplai air bersih. Tujuannya agar wilayah ujung bisa terlayani.

Sementara itu, waduk Tembesi sendiri yang diwacanakan sebagai sumber air masa depan masih belum beroperasi hingga sekarang. "Meningkatnya kebutuhan air bersih dari pelanggan rumah tangga, termasuk kawasan industri di wilayah Tanjunguncang, jadi tambahan tugas baru ATB. Ini sebuah tantangan, Batam saat ini masih bisa bertahan untuk sementara. Harapannya pemerintah bisa menggesa kontrak kerja pengelolaan waduk Tembesi," terang Maria Jacobus, Head of Corporate Secretary ATB.

Editor: Gokli