2022 Batam Defisit Air Baku

PT ATB Gesa BP Batam Selesaikan Tender Pengelolaan Dam Tembesi
Oleh : Putra Gema
Senin | 25-02-2019 | 10:28 WIB
dam-tembesi-99.jpg
Dam Tembesi di Jalan Trans Barelang, Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Adhya Tirta Batam (ATB) menggesa agar Badan Pengusahaan (BP) Batam segera mempercepat tender, pengelolaan Dam Tembesi yang digadang-gadang menjadi cadangan air baku Batam.

Hal ini diungkapkan Presiden Direktur PT ATB, Benny Andrianto menanggapi kondisi Dam Tembesi yang sangat memprihatinkan, terlebih saat ini Dam tersebut diketahui masih belum dapat dioperasionalkan secara maksimal.

Ia bahkan memprediksi apabila tender tidak segera dilakukan, maka Dam Tembesi hanya akan bertahan hingga tahun 2020. "Kalau kita lihat sekilas memang seperti tidak ada apa-apa. Tetapi kalau kita lakukan pemantauan dari udara, dan kita masuk ke wilayah Dam Tembesi lebih dalam, baru kita sadari masalah sudah ada mulai dari hulu hingga hilir Dam ini," kata dia, Senin (25/02/2019).

Benny memaparkan, untuk kawasan hulu Dam Tembesi saat ini, sudah diperuntukan untuk wilayah pemukiman. Di mana saat ini sudah ada pengembang, yang mulai melakukan pembangunan bahkan sudah ditempati oleh masyarakat.

Hal ini semakin diperparah dengan limbah rumah tangga yang dihasilkan, yang tentu saja akan mengarah ke Dam tersebut.

"Akibat penyelesaian keputusan yang lama, sekarang daerah tersebut sudah dialokasikan untuk pemukiman. Apabila nanti ada pemenang tender, tidak mungkin mereka mengusir penduduk yang tinggal di sana," katanya.

Kondisi saat ini bahkan semakin diperparah dengan keberadaan tambang pasir liar yang marak terjadi di sekitar daerah tangkapan air. Bergerak ke sisi ujung Dam, air di tempat tersebut sudah berwarna keruh ditambah dengan perkebunan warga sekitar, yang membuat semakin ke hilir perubahan warna air sudah semakin mendekati warna hitam.

Kurangnya pengawasan, serta tidak adanya hutan untuk menjadi daerah resapan membuat ini tidak bisa ditolerir lagi.

Sebelumnya Dam Tembesi ditargetkan akan memiliki kapasitas air sebesar 600 liter per detik. Perhitungan angka ini, menurut Benny, didapat jika kondisi hutan di sekitar daerah tangkapan air utuh.

Namun berbeda dengan harapan, kenyataan di lapangan saat ini kawasan Dam Tembesi justru tak memiliki kawasan hutan yang banyak. Benny juga kembali mengingatkan bahwa Dam Tembesi nantinya diperuntukkan menyuplai air bersih untuk warga di kawasan Batuaji, Tanjunguncang dan sekitarnya.

"Kondisi Dam Tembesi lebih parah dari Dam Sei Harapan. Kalau di Dam Harapan ada pendangkalan. Kalau di Dam Tembesi, daerah resapan airnya hancur. Masyarakat Batam harus mengetahui bagaimana kondisi Dam Tembesi sebenarnya, bukan hanya progres tender saja," tegasnya.

Sementara itu, saat ini kondisi ketersediaan air di Batam sudah memasukki ambang batas. Hal ini ditambah dengan pertumbuhan penduduk Batam. Pihaknya juga menegaskan bahwa Batam memerlukan tambahan sumber cadangan air baku lain, dikarenakan kondisi Batam yang tidak memiliki.sumber mata air. Untuk itu, Benny menggesa BP Batam segera mengambil sikap.

"Kita ini potensi defisit air. Dam Tembesi seharusnya per awal 2019 kemarin tendernya, tetapi baru sekarang mulai tendernya. Targetnya April selesai. Kalau pelaksanaannya memakan waktu 1 tahun, berarti baru siap April 2020, kira-kira banyak keluhan tak nanti," ungkapnya.

Editor: Gokli