Dimakamkan di TPU Seitemiang

Pemakaman Bripka Kristian Diiringi Isak Tangis Istri dan Dua Anaknya
Oleh : Hendra
Sabtu | 16-02-2019 | 08:40 WIB
si-torus.jpg
Proses pemakaman Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus di TPU Temiang, Sekupang, Jumat (15/2/2019). (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Senandung para suster perlahan menggema haru, menyentuh sudut hati paling dalam bagi siapapun yang mendengar. Isak tagis pun pecah tatkala jasad Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus perlahan mulai tertutup tanah, menuju tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Seitemiang, Jumat (15/2/2019).

Begitulah gambaran singkat, yang menyertai prosesi pemakaman penyidik Polsek Batuampar Polresta Barelang yang pada tanggal 22 Juli nanti genap berumur 35 tahun.

Kepergiannya menjadi kehilangan paling pahit dirasakan pihak keluarga, terutama sang istri dan dua anaknya. Tanda tanya terus bermunculan atas kepergian sang suami. Namun apa daya, semua telah mereka serahkan kepada Yang Maha Kuasa.

"Kami tidak mengetahui peristiwanya seperti apa, tetapi biarlah Tuhan yang menunjukkan apa sebenarnya yang terjadi," ujar salah seorang perwakilan keluarga, saat memberi sambutan terakhir di hadapan para pelayat yang ikut menganta Bripka Kristian ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Sanak keluarga dan juga pihak kepolisian terlihat ramai menghadiri prosesi pemakaman Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus, yang disebut meninggal dunia karena bunuh diri menunggunakan pistol milik rekan kerjanya.

Dua anaknya yang masil kecil, hanya terlihat diam dengan air mata, yang seolah bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi. Sedangkan sang istri terus meneteskan air mata, sembari diam melanda pikirannya yang terus berkecamuk oleh kepergian sang suami tercinta.

Setelah tanah telah sempurna menutup jasad Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus, nyanyian berupa riquiem (misa doa untuk arwah) itu kembali disenandungkan. Bunga terakhir kembali ditaburkan, lilin pun kemudian dibakar.

Sang istri hanya bisa duduk bersimpuh memeluk makam suaminya sembari menangis, dan menangis, kemudian terlihat pingsan. "Sudalah, kita harus sabar. Serahkan semua ini kepada Tuhan," ujar salah seorang pihak keluarga.

Sementara Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki yang hadir dan turut memberi pidato penghormataan terakhir mengatakan, "Atas nama kesatuan menyatakan belasungkawa dan dukacita yang sedalam-dalamnya."

Kemudian dia melanjutkan, "Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan kekuatan, ketabahan dan kesabaran, serta menerima kepergian almarhum."

"Semua merasakan kehilang, almarhum adalah seorang polisi hingga akhir hayatnya, dia rekan sejawat yang rajin, disiplin, teguh dan ulet mengemban tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya," imbuh Hengki dalam pidato penghormatan terakhirnya.

Editor: Gokli