Proyek Drainase Siluman di Depan GOR Simpang Basecamp Mangkrak
Oleh : Hendra Mahyudi
Sabtu | 05-01-2019 | 15:04 WIB
proyek-drainase-basecamp1.jpg
Proyek Drainase Basecamp yang terbengkalai. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Proyek pembangunan drainase yang berada di sepanjang jalan dekat area Simpang Basecamp, dengan panjang kurang lebih 200 meter, tepatnya di depan Gedung Olah Raga (GOR) Batuaji, terkesan asal jadi. Proyek yang dikerjakan tahun 2018 itu terlihat mangkrak tak bertuan.

Dari informasi yang didapat BATAMTODAY.COM di lapangan, pembangunan drainase itu merupakan proyek pemerintah. Tapi terkait instansi mana pemilik proyek, hingga saat ini belum diketahui. Pproyek tersebut terkesan asal jadi, dikerjakan tanpa memikirkan efeknya seperti kepada pengguna jalan dan lingkungan sekitar.

Bahkan hingga saat ini, proyek tersebut masih terbengkalai seolah-olah berjalan tanpa pengawasan alias abal-abal. Jika diperhatikan dengan seksama, tampak proyek pembuatan drainase tersebut sudah lama terbengkalai, bahkan dibiarkan begitu saja.

Pasalnya, hanya sebagain galian saluran sudah dipasang box culvert, sementara sebagain lagi belum dipasang. Parahnya lagi, box culvert yang dipasang terlihat asal jadi. Bahkan terpantau kondisinya tak simetris, di mana box culvertnya banyak yang rusak karena (dipasang) dipaksakan.

Begitu juga dengan papan plang proyek, selama pengerjaan dari tahun 2018 kemarin tidak terpasang di lokasi. Sehingga, bahkan warga sekitar pun tidak ada yang tahu dari mana asal dana pembangunan proyek tersebut.

Pengerjaan proyek siluman itupun menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat, dan bahkan sejumlah LSM di Batuaji.

"Kayaknya proyek siluman untuk menghabiskan anggaran yang tak terpakai saja," ujar salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Selain itu, saat Jumat (4/01/2018 siang kemarin, sekitaran pukul 11.30 WIB, ketika BATAMTODAY.COM mengunjungi lokasi juga tidak terlihat lagi ada pekerjaan.

Memang ada beberapa orang pekerja, itupun pekerja dari pihak Bright PLN Batam yang datang memperbaiki kabel mereka yang muncul dan terlihat berantakan akibat galian dari pengerjaan proyek tersebut.

Aziz, seorang warga Batuaji yang kebetulan lewat mengatakan, bahwa pembangunan proyek ini telah lama mangkrak. Akibatnya lalu lintas agak terganggu saat hujan turun mengalami banjir hingga ke ruas jalan. Dan parahnya lagi saat musim kemarau, debunya malah berterbangan.

"Kalo tak salah, pembangunan ini dimulai pada awal bulan November 2018 lalu. Tapi kok malah dibiarkan begitu saja. Kenapa tak dilanjutin pembangunanya, karna bila hujan turun pasti jalan ini macet karna banjir," keluhnya.

Karena tidak berjalannya proyek tersebut secara lancar, warga sekitar kawasan Batuaji meminta dan mengharapkan agar proyek tersebut diselesaikan kembali. Pasalnya jalan pemutaran didepan GOR Batuaji ini langganan macet dan banjir saat hujan deras turun.

"Jadi, kalau proyeknya seperti itu tidak dikerjakan lagi pasti tak akan bertahan lama, akibat kikisan air hujan," keluhnya lagi

Sementara itu saat ditemui di lokasi galian, seorang pekerja dari Bright PLN Batam mengatakan, bahwa mereka disuruh mengerjakan galian kabel. Pekerjaan mereka jadi terganggu akibat proyek penggalian drainase tersebut.

"Kami hanya mengerjakan untuk memasukkkan kabel ke dalam tanah lagi. Kalo masalah proyek ini kami tak tahu menahu. Soalnya saat kami kesini sudah begini kondisinya dan tak ada lagi pekerjanya," ujarnya singkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kota Batam, Yumasnur saat dikonfirmasi mengenai proyek tersebut mengatakan, kalau proyek itu bukan milik Bina Marga.

"Proyek itu bukan proyek dari Bina Marga," jelasnya.

Ketika ditanya siapa pemilik proyek tersebut, Yumasnur pun mengatakan akan melakukan pengecekan ulang terlebih dulu. "Akan saya cek dulu ya," tutupnya singkat.

Editor: Yudha