Jelang Malam Tahun Baru, Pedagang Jagung di Batam Diserbu Pembeli
Oleh : Hendra Mahyudi
Senin | 31-12-2018 | 13:28 WIB
pedagang-jagung1.jpg
Pedang jagung di Batuaji. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang perayaan malam tahun baru 2019, jangung muda semakin banyak diminati masyarakat. Banyak dari mereka yang berbondong-bondong ke pasar berburu jagung untuk bakar-bakar bersama keluarga maupun rekan.

Karena hal itu jugalah pasokan jagung di beberapa pasar di wilayah Kecamatan Batuaji dan Kecamatan Sagulung mulai mengalami peningkatan. Bahkan penjualan jagung ini pun tidak hanya di pasar semata, namun mulai merambah ke pinggir jalan raya.

Seperti pantauan BATAMTODAY.COM di area jalan raya sebelum halte dekat kawasan Tunas Regency pada Senin (31/12/2018), terdapat beberapa orang pedagang jagung yang berjualan di sepanjang area jalan tersebut dengan menggunakan kendaraan roda empat berjenis pick up.

Hampir sedari awal membuka gerai dadakannya, para pedagang itu tak henti-hentinya melayani warga yang hendak membeli jagung untuk keperluan perayaan malam pergantian tahun. Kendati begitu, harga jagung dipasaran tetap stabil alias tidak ada mengalami peningkatan.

"Harganya tetap sama Mas, 12 ribu per kilogramnya," ujar Misdi seorang pedagang jagung.

Tak tanggung-tanggung dari tiga orang pedagang yang berjualan di sepanjang area jalan itu, sedari pagi pukul 10.00 WIB, mereka membawa sebanyak 3 karung jagung yang dibeli dari hasil panen para petani di wilayah Tembesi.

"Total ada 350 kg lebih lah mas," ujar Dedi pedagang lainnya.

Sementara itu Lisa seorang ibu rumah tangga yang saat itu membeli jagung mengatakan bahwa, baginya perayaan tahun baru akan terasa ambar kalau tidak diikuti dengan acara bakar-bakaran (jagung, ikan dan ayam).

"Kebetulan tadi pas lewat lihat jangung banyak gini jadi ngiler. Lumayan buat entar malam, biar tahun baru gak hambar," ucapnya sembari tersenyum.

Bagi Lisa, sebagaimana kebiasaan keluarganya, perayaan malam tahun baru adalah agenda rutin yang sering mereka adakan bersama keluarga. Selain menambah keharmonisan keluarga hal ini juga merupakan hiburan di tengah kesibukan keluarganya di sepanjang tahun 2018.

"Biasanya kami merayakan di rumah, karena lebih aman dan intim juga bersama suami dan anak-anak," jelas ibu 2 anak tersebut.

Lisa juga menyebutkan alasan utamanya memilih jagung sebagai bumbu perasa (makanan) pergantian tahun baru. Baginya jagung cukup higienis atau tidak terlalu mahal, dan kalau meracik bumbunya pandai, rasanya juga cukup bikin nagih.

"Jagung lebih mudah di dapat dan tidak mahal juga, selain itu karena enak juga sih. Jadi lengkap buat malam ini, ayam dan ikan juga udah kami stok," pungkasnya.

Editor: Yudha