Miris, Pohon Perindang Jalan Kerap Dijadikan Ladang Promo Gratisan
Oleh : Hendra Mahyudi
Sabtu | 29-12-2018 | 14:04 WIB
pohon-promosi1.jpg
Pohon-pohon perindang yang ditempeli spanduk promo. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Berjejer iklan-iklan di pinggir jalan sepanjang jalan raya menuju arah Kec. Sagulung dan Batuaji. Jika kita memahaminya, hal itu tidak hanya akan merusak estetika tata kota, namun juga secara tidak langsung merusak pohon yang memperelok kerindangan jalan.

Kita semua pasti tau bahwa tancapan-tancapan paku tersebut dapat menyebakan batang pohon kropos dan perlahan akan mati dan mudah tumbang.

"Kalau jumlahnya satu doang ya masih tidak terlalu, namun ini jumlahnya lumayan banyak," ujar Tutur, salah seorang mahasiswa di sebuah kampus swasta di Batuaji yang juga merupakan bagian dari komunitas pecinta alam, Sabtu (29/12/2018).

Disayangkan, sedari dulu memang pohon-pohon di pinggir jalan ini marak dijadikan tempat promosi usaha dan jasa oleh pihak-pihak tertentu. Mulai dari iklan jasa kursus mengemudi, dana cepat, sedot wc, iklan penjualan properti, hingga bahkan iklan kampanye politik terselubung.

"Puluhan plakat dan spanduk promosi liar menjamur pada batang pohon perindang jalan ini," ujarnya miris.

Pasalnya hal ini tidak hanya merusak estetika kota, akan tapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Pohon yang tertancap paku perekat plang atau plakat promosi secara pelan dan perlahan akan memperpendek umur pohon.

Apa lagi di bulan yang basah (Desember) ini. Selama musim penghujan pohon-pohon akan terlihat rimbun, namun jika dilihat batangnya, pada umumnya telah terlihat rusak dan kropos akibat tancapan paku-paku liar tersebut.

Bukankah ini sangat mengkuatirkan? Sebab pohon yang berdiri di sepanjang jalan itu kapan saja bisa tumbang dan akan mampu memberi petaka kepada para pengguna jalan. Kapanpun!

Dari hasil tilikan sementara BATAMTODAY.COM Terlihat tancapan pada pohon penghijau itu berderet mulai dari depan pasar Melayu hingga depan perumahan Puskopkar, Batuaji dan bahkan di beberapa daerah di Sekupang juga terdapat tancapan serupa.

Kalau kita perhatikan dengan seksama, terlihat beberapa dahan dan ranting pohon menjalar di atas bahu jalan. Bukankah ini hal yang sangat mengkuatirkan? Sebab batang pohon umumnya sudah rusak akan tancapan paku dan iklan-iklan gratisan tersebut.

Bayangkan jika hujan lebat dan angin kencang, goncangan terhadap pohon yang sangat kuat akibat angin, akan mampu menciptakan kekuatiran tersendiri kepada siapa saja yang berada diatas bahu jalan atau di sepanjang jalan tersebut.

"Sudah beberapa kali juga patah dahan pepohonan ini. Tapi tak ada tindak lanjut dari pemerintah terkait. Ini karena paku-paku iklan itu makanya jadi tak kuat pohon. Sudah kropos jarang dipotong (dahan dan ranting yang menjalar hingga ke baju jalan) lagi, ini sangat membahayakan," keluh Alfredo, seorang warga perumahan Puskopkar, Jumat (28/12/2018) pagi kemarin.

Tidak hanya di Puskopkar, keluhan yang sama juga disampaikan warga pengguna jalan lainnya, seperti di kawasan Bintang Industri, Tanjunguncang dan Marina. Pohon penghijau yang berderet di sepanjang jalan umumnya tak kokoh lagi.

"Tancapan paku papan iklan yang menjamur di batang pohon menyebabkan pepohonan perindang jalan mudah patah dan tumbang," ujar Darsono, salah seorang warga yang kebetulan sedang menunggu istrinya di kawasan Bintang Industri, Tanjunguncang.

Darsono juga mengisahkan bahwa beberapa waktu lalu pepohonan di jalan Marina City, di area tempat dia tinggal, persisnya setelah lampu merah simpang Basecamp tumbang dan nyaris hampir menciderai pengguna jalan.

"Dua pohon sekaligus tumbang saat dihantam angin kencang," ujarnya.

Belum adanya tindak lanjut dari instansi pemerintah terkait, baik untuk merapihkan dahan dan ranting pohon atau menertibkan plakat dan spanduk liar yang merusak batang pohon tadi menjadi keresahan tersendiri bagi warga sekitar.

"Kabarnya Pemko Batam sebelumnya sempat berjanji akan segera menertibakan plakat dan papan iklan yang menjamur di batang pohon perindang jalan tersebut, namun sampai saat ini belum dilaksanakan, dan iklan gratis terselubung tersebut masih saja terus menjamu," ujarnya lagi.

Masyarakat berharap agar pemerintah segera menindak lanjuti pemasangan iklan dan tancap paku di sekitar pepohonan tersebut agar tidak lagi merusak pemandangan kota dan batang pohon perindang jalan.

Editor: Yudha