BP Batam Alokasikan Anggaran Rp 110 Miliar Bangun Jalan Kawasan Industri
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 27-12-2018 | 12:52 WIB
Eko-Budi3.jpg
Deputi IV Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya BP Batam, Eko Budi Soepriyanto. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam mengalokasikan anggaran sebesar Rp 110 miliar untuk pembangunan akses jalan dan jembatan ke kawasan industri pada 2019. Ada 12 ruas jalan yang dikembangkan, dan dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Deputi IV Bidang Sarana dan Prasarana Lainnya BP Batam, Eko Budi Soepriyanto menjelaskan, pembangunan infrastruktur ini sudah dimulai pada 2018. Ada dua proyek jalan yang dikerjakan. Pertama, proyek jalan di kawasan strategis Kabil dan kedua, proyek jalan di kawasan Tanjunguncang. Proyek jalan ini belum selesai dikerjakan dan akan dilanjutkan tahun depan bersamaan dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya.

"BP Batam mendapat tambahan anggaran bersumber dari APBN. Dari total Rp 340 miliar, Rp 110 miliarnya akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, apakah jembatan atau jalan," paparnya, Kamis (27/12/2018).

Adapun 12 ruas jalan ke kawasan industri yang akan dikerjakan tahun depan, seperti pembangunan jalan kolektor kawasan industri Kabil (dari jalan Anggrek Hitam menuju jalan arteri Pattimura). Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 7,1 miliar. Kemudian, melanjutkan proyek tahun ini, akan dilanjutkan pembangunan jalan kolektor kawasan industri Kabil (dari samping Musim Mas menuju jalan arteri Hang Kesturi) dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp 8,1 miliar.

Sementara pembangunan jalan kolektor dan jembatan kawasan industri Sekupang (menuju kawasan industri Britoil) tahap 1, dianggarkan sebesar Rp 10 miliar, perbaikan jalur lambat jalan arteri Sudirman (dari simpang jam sampai simpang kabil 1 jalur), anggarannya Rp 4 miliar. Pembangunan jalur ke 2 jalan kawasan industri Batam Center (depan Tunas Industrial Park 2) Rp 7 miliar, pembangunan dan peningkatan jalan kawasan industri Tanjunguncang tahap 2, Rp 3,6 miliar.

Peningkatan jalan kawasan industri Pelabuhan Sagulung, Tanjunguncang Rp 3,1 miliar, pembangunan dan peningkatan jalan kawasan industri Sei Lekop tahap 2 Rp 2,9 miliar, perbaikan jalan kawasan industri Sintai, Tanjunguncang Rp 4,2 miliar.

"Pembangunan jalan kolektor kawasan Tanjungpiayu menuju Tembesi tahap 1, anggarannya kita patungan dengan investor China. Karena mereka akan membangun kawasan pariwisata di sana. Dari kita anggarannya sebesar Rp 11,7 miliar," ujarnya.

Kemudian proyek yang paling ditunggu-tunggu masyarakat, yakni pembangunan jalan dan jembatan Sambau, Nongsa ke Batam Center. Anggarannya sebesar Rp 46,3 miliar. Dan terakhir, proyek perbaikan underpass Pelita sebesar Rp 6,5 miliar.

Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan, pembangunan infrastruktur ke sejumlah kawasan industri ini, memiliki arti penting bagi peningkatan investasi di Batam. Di sisi lain juga bersifat sebagai insentif yang diberikan BP Batam kepada investor, agar mereka segera membangun investasinya di kawasan tersebut.

"Contoh di Piayu. Ada kesepakatan kami dengan investor untuk menyediakan sebagian anggaran mereka untuk membangun jalan di sana. Insentif ini kami berikan supaya mereka bisa merealisasikan rencana investasinya," kata Lukita.

Begitu juga dengan pembangunan akses jalan dan jembatan Sambau, Nongsa. Jalan ini akan menghubungkan antara Batam Center dan Nongsa nantinya. Dengan begitu waktu tempuh dari Batam Center ke Nongsa diharapkan bisa dipersingkat menjadi 10-15 menit.

Editor: Yudha