Warga Griya Batuaji Minta Kontraktor Rampungkan Proyek Drainase
Oleh : Hendra Mahyudi
Rabu | 12-12-2018 | 14:16 WIB
drainase-terbengkalai1.jpg
Proyek drainase di perumahan Griya Batuaji terbengkalai. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Mangkaraknya proyek peningkatan drainase di Perumahan warga Griya Batuaji Asri tahap VI RW 20, Kelurahan Seilangkai, Sagulung membuat warga sekitar bertanya-tanya.

Kabarnya proyek yang sudah sebulan mangkrak itu masih belum ditindak lanjuti dan menimbulkan keresahan warga. Pasalnya halaman rumah warga yang rusak karena galian pendalaman drainase juga belum diperbaiki. Begitu juga dengan akses jalan dari satu blok ke blok lain masih tampak dibiarkan terputus begitu saja.

Wisriadi, Ketua RT 01 mengatakan kepada pewarta perihal keluhan warganya memang sudah direspon oleh Dinas Permukiman dan pertamanan (Perkimtan) Kota Batam selaku pihak pengadaan proyek, dan mereka juga berjanji akan segera merampungkan proyek tersebut awal pekan ini.

"Namun janji tersebut belum berjalan dengan baik, sebab pengerjaan lanjutan belum berjalan maksimal," ujarnya.

Pantauan sementara pewarta di lokasi proyek, Rabu (12/12/2018) siang ini, memang ada tiga pekerja yang sedang melakukan proyek tersebut, yang kabarnya sempat membuat beberapa blok bagian masjid sebelumnya roboh akibat penggalian menggunakan alat berat.

Tiga pekerja yang tak mau namanya disebutkan itu mengaku tak tahu menahu dengan latar belakang proyek mangkrak ini. Kendati mereka mengakui bekerja di bawah naungan PT Raja Artha Suma selaku perusahaan kontraktor, namun sebelumnya mereka bekerja pada proyek lain di Tiban.

"Baru beberapa hari ini kami di suruh ke sini, buat benarin parit ini. Kami juga heran kok bisa gini hasilnya. Bingung mau lanjutin dari mana karena memang agak ribet apalagi hanya beritiga saja," ujar seorang pekerja di Blok T.

Menurutnya, proyek ini memang sebelumnya dikerjakan secara asal-asalan saja. Hal ini bisa dilihat langsung dari pemasangan box culver yang tidak rata dan juga dengan jarak yang tidak sama.

Tidak itu saja, pemasangan box culver itu juga tidak dilapisi semen sebagai penguat sehingga goyang dan tidak rata.

"Tak tahu bagaimana kerja orang ini. Pusing saya tengoknya. Dari beberapa hari ini saya sama pakde (teman kerjanya yang lain) baru benarin dua buah (box culver) ini. Bingung mulainya dari mana, karena memang sudah dipasang seperti ini. Harus bongkar lagi biar rata ini," kata pekerja tersebut.

Selain itu, di lokasi ini kabarnya warga juga sempat sibuk dengan pekerjaan serupa. Mereka berinisiatif merapikan sendiri halaman rumah mereka yang rusak akibat pembangunan drainase dari proyek itu.

"Sudah sebulan lebih begini. Jadi terhambat semuanya. Mobil sampah tak masuk karena jalan masuk semua rusak. Aliran air parit juga ngandat. Karena itu makanya kami berinisiatif sendiri, biar halaman rumah kami rapi lagi," ujar Erianto, seorang warga.

Karena kejadian ini warga setempat mengaku kapok. Karena itu, untuk drainase lama yang belum tersentuh perbaikan jalan tidak diizinkan untuk dibongkar ataupun dikeruk terlebih dahulu.

"Selesaikan dulu yang sudah mulai ini. Yang belum tak usah disentuh dulu, nanti malah seperti ini lagi," tegas Ardi warga lainnya.

Editor: Yudha