Tower Milik XL Timpa Rumah Warga, Lurah Tanjungriau Bakal Tinjau Ulang Perizinannya
Oleh : CR1
Jumat | 16-11-2018 | 12:28 WIB
tower-tumbang1.jpg
Tower telekomunikasi di Perumahan Laguna Regency, Tanjungriau tumbang dan nyaris menimpa warga. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Robohnya tower milik XL setinggi sekitar 30 meter yang hampir saja memakan korban jiwa di Perumahan Laguna Regency RT02/RW19 Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang pada Kamis (16/11/2018) menuai polemik perihal perizinannya.

Zulkarnen selaku ketua RT perumahan Laguna Regency, RT02/RW19 Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang mengatakan kepada wartawan bahwa dia turut menyesalkan kejadian robohnya tower ini.

Kepada pewartwa dia menjelaskan bahwa pendirian tower itu diakui sudah mengikuti prosedur, dan bahwa juga telah meminta persetujuan dari warga sekitar.

"Prosedurnya ada. Cuman kita tak menyangka bakalan terjadi seperti ini," ujarnya.

Dengan adanya kejadian itu, Zulkarnaen sepakat dengan keluarga Maximus dan Ika yang rumahnya tertimpa tower. Mereka berharap agar tower tersebut tidak didirikan lagi.

"Ini jadi pertimbangan kami kedepan. Tidak boleh (bangun) lagi," jelasnya.

Namun pernyataan Zulkarnen perihal pendirian tower ini sempat diprotes warga lain. Warga merasa emosi dan mempertanyakan apa kepentingan perangkat RT yang harus menyetujui pembangunan tower itu.

"Pentingnya apa dengan tower ini sampai harus dibangun di tengah pemukiman seperti ini. Kalau sudah begini saling lempar tanggungjawab. Ini harus diperjelas. Dampaknya kami yang terima. Kalian nyaman-nyaman di rumah kalian. Keluarga kami jadi taruhan," tegas Maximus.

Sementara itu, Salmadi selaku Lurah Tanjung Riau di lokasi kejadian berjanji akan kembali meninjau ulang perizinan pembangunan tower.

Dia akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk memanggil pihak provider terkait kejadian.

"Saya sudah lapor ke pak Camat (Sekupang) dan sudah koordinasi dengan Dinas Cipta Karya. Sekilas memang ini menyalahi aturan. Tidak safety. Masa tower setinggi ini dibangun asal-asalan. Ini akan kami tindak lanjuti termasuk (tinjau ulang) perizinan," ucap Salmadi.

Editor: Yudha