Tower Telekomunikasi Tumbang, Nyawa Warga Laguna Regency Nyaris Melayang
Oleh : CR-1
Kamis | 15-11-2018 | 19:16 WIB
tower-tumbang.jpg
Tower telekomunikasi di Perumahan Laguna Regency, Tanjungriau tumbang dan nyaris menimpa warga. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hujan dan angin kencang yang sering menerpa belakangan ini, menyebabkan salah satu tower milik provider terkenal, yang dibangun di perumahan Laguna Regency RT02/RW19 Marina, Kelurahan Tanjungriau, Sekupang, tumbang, Kamis (15/11/2018).

Tower dengan tinggi sekitar 30 Meter itu hampir saja memakan korban jiwa, karena tumbang pas ke arah rumah warga.

Maximus dan Ika, penghuni rumah blok I2 nomor 2 dan 3 terkejut karena tumbangnya tower mengarah ke rumah mereka. Bahkan mereka hampir saja tertimpa tower tersebut.

"Saya dan anak lagi depan rumah membersihkan kolam ikan ini. Untung arahnya (tumbangnya tower) ke tengah-tengah perbatasan rumah saya dan rumah tetangga itu, jadi tak kena kami. Padahal selisihnya hanya sekitar 50 centimeter dari tempat saya dan anak berdiri," kata Maximus.

Ika, penghuni rumah nomor 2 juga mengatakan hal yang sama. Saat tower tumbang, dia dan anaknya sedang membersihkan lantai teras yang basah karena hujan.

Kendati mengalami trauma akibat kejadian ini, Ika masih bersyukur karena tower tak mengarah ke lokasi dia dan anaknya berada.

"Hampir copot jantung. Saya tak bisa berkata apa-apa. Jaraknya dekat dengan posisi saya dan anak saya berdiri. Alhamdulillah, Allah masih melindungi saya dan anak," ucap Ika kepada pewarta.

Info dari warga di sekitar lokasi, tower yang tumbang itu merupakan milik salah satu provider XL.

Tower tersebut persis dibangun di samping rumah ibadah di dalam kawasan fasum. Jarak tower dengan rumah-rumah di sekitarnya hanya sekitar 20 Meter dan tumbangnya tower itu karena baut-baut penguat pada bagian tengah sambungan tower tersebut copot.

Warga di lokasi kejadian, terutama Maximus dan Ika menyesalkan dan merasakan keresahan akibat pembangunan tower di tengah pemukiman itu. Sehingga kejadian robohnya tower itu langsung dilaporkan ke pihak kelurahan hingga ke kecamatan.

Warga berharap agar pemerintah mengkaji ulang lagi perihal perizinan pendirian tower terutama di tengah pemukiman warga. "Katanya punya izin. Kok bisa kayak gini. Di mana kajian keamanan dan pengawasannya. Setahu saya tower seperti ini dibangun di luar pemukiman atau di bukit sana yang jauh dari pemukiman warga," ujar Sorimuda, warga lainnya.

Begitu juga dengan Maximus dan Ika, rasa trauma dengan kejadian ini terus menghantui mereka. Mereka berharap adanya tidak lanjut perihal proses pendirian tower apapun di sekitar pemukiman.

"Siapapun yang beri izin dan mau bangun silahkan tetapi bayar dulu rumah kami ini biar kami pindah. Tak mau lagi kami ada tower apapun di sini. Karena bukan pemilik tower atau pemberi izin yang kena dampak tetapi kami yang beli rumah di sini," tegas Maximus.

Editor: Gokli