Desa Nyamuk Anambas Masih Gunakan Listrik dari Mesin Diesel
Oleh : Redaksi
Kamis | 27-09-2018 | 14:28 WIB
lilin1.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Desa Nyamuk Kecamatan Siantan Timur Kabupaten Kepulauan Anambas masih mengandalkan listrik dari mesin diesel.

Ira, seorang warga desa mengatakan, penggunaan listrik desa menurutnya sudah dirasakan oleh warga selama lebih kurang lima tahun lamanya.

"Kami masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bang," ujarnya Rabu (26/9/2018).

Kehadiran listrik dengan mengandalkan mesin telah lama dirasakan oleh masyarakat selama bertahun-tahun.
Dengan menggunakan listrik desa, warga desa bisa menikmati listrik dari pukul dua siang hingga pukul enam pagi keesokan harinya.

Lama nyala listrik ini, menurutnya mengalami perubahan apabila ada musibah orang yang meninggal, pesta dan bila ada perayaan hari-hari besar.

"Seperti pas hari raya Idul Fitri kemarin. Listriknya menyala sampai tiga hari," ungkapnya.

Ia mengatakan, sistem pembayaran listrik desa ini hampir sama dengan menggunakan sistem listrik yang bersumber dari PLN. Rumah warga yang teraliri listrik, dipasang meteran yang pembayarannya tergantung pada pemakaian warga desa dalam satu bulannya.

"Jadi tergantung pemakaian. Kalau saya satu bulan lebih kurang bisa sampai dua ratus ribu rupiah," bebernya.

Rencana masuknya listrik dari PLN pun, menurutnya sempat di dengar oleh masyarakat desa pada tahun 2018 ini. Hanya saja, masyarakat kurang mengetahui dengan pasti kapan listrik dari PLN itu benar-benar masuk ke Desa Nyamuk.

"Kami dengarnya seperti itu, tahun 2018 listrik PLN masuk. Ini sudah mau akhir 2018, kami kurang tahu juga jadi masuk apa tidak. Kami berharap, semoga listrik PLN dapat benar-benar masuk ke desa kami," ungkapnya.

Seperti diketahui, listrik PLN sudah masuk ke desa di Kecamatan Siantan Timur salah satunya Desa Temburun. Sebelum listrik yang bersumber dari PLN masuk, warga desa mengndalkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro yang dipasang di Air Terjun Temburun. Pembangkit listrik ini mulai mengalami kendala, ketika debit air terjun mengalami penurunan.

Sumber: Diskominfo Kepri
Editor: Yudha