Kompol Yunita Stevani, Sosok Wanita yang Meluluhkan Hati Para Pedagang Pasar Induk Jodoh
Oleh : Nando Sirait
Senin | 24-09-2018 | 12:28 WIB
kapolsek-yunita1.jpg
Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunita Stevani. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Panas terik matahari dan debu yang beterbangan, menjadi teman ratusan pedagang Pasar Induk Jodoh yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes rencana Tim Terpadu Pemko Batam melakukan penggusuran, Senin (24/9/2018) pagi.

Semangat para pedagang dalam memperjuangkan haknya, semakin membara ketika salah seorang orator mulai menyenandungkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dan diikuti dengan berkumpulnya para pedagang, yang sebelumnya terlihat berlindung di balik sengatan matahari.

Bahkan, beberapa wanita yang merupakan bagian dari para pedagang tersebut, menyorakkan akan tetap bertahan walaupun para petugas Tim Terpadu datang dengan berbagai perlengkapan mereka.

"Kami tidak takut, kami akan hadang siapapun yang ingin merampas hak kami di pasar ini," begitu suara lantang salah seorang pedagang.

Namun, kemarahan dan keresahan para pedagang terlihat reda setelah para pedagang didatangi seorang wanita muda yang terlihat sedikit tomboy. Dia adalah Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Yunita Stevani, yang bermaksud untuk melakukan mediasi dengan perwakilan pedagang.

Tanpa berbasa basi, Kapolsek Lubuk Baja itu langsung mengajak perwakilan pedagang untuk mencari tempat teduh. Walau dalam barisan para pedagang juga terlihat adanya ibu-ibu, karisma Kompol Yunita Stevani nampaknya dapat meluluhkan hati para pedagang untuk mengikuti permintaan dirinya.

"Kita bisa berbicara di mana bapak dan ibu, biar lebih enak dibanding dengan berbicara di pinggir jalan seperti ini dan menganggu arus lalu lintas yang sudah terhambat ini," ujarnya lembut.

Menjadi pendengar yang baik bagi para pedagang, nampaknya menjadi trik jitu bagi wanita kelahiran 1983 ini. Dalam menenangkan hati para pedagang yang gusar, akan rencana penggusuran tersebut.

"Saat ini saya minta bapak ibu tenang dahulu, karena saya hanya akan menyampaikan bahwa rencana Tim Terpadu hari ini batal dilaksanakan. Walau saya bukan bagian dari Tim Terpadu, tapi saya harus mendiskusikan hal ini karena kawasan ini merupakan tanggung jawab saya," tegasnya.

Walau begitu, pembatalan aksi penggusuran yang disampaikan oleh Kapolsek sempat mendapat pertanyaan dari para pedagang yang mengikuti mediasi di salah satu warung kopi di Pasar Induk Jodoh.

"Mohon maaf bapak/ibu, mohon berbicara satu-satu. Saya tidak tahu harus menanggapi siapa terlebuh dahulu," balasnya saat banyaknya pertanyaan yang dilontarkan secara bersamaan oleh para pedagang.

Setelah mendengarkan pertanyaan para pedagang, mengenai kapan waktu mediasi, dan apakah para pedagang dapat dipertemukan dengan Ketua Tim Terpadu, yang juga merupakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahterahan Rakyat Pemko Batam, Yusfa Hendri.

Wanita kelahiran Kalimantan dan telah memiliki dua anak ini, langsung menanggapi dengan bijak meminta agar para memberikan waktu untuk dapat menghubungi Yusfa Hendri secara pribadi.

"Bapak dan ibu yang saya tahu saat ini, Pak Yusfa sedang ada kegiatan lain sehingga tidak hadir dalam memimpin tim terpadu. Saya akan menghubungi langsung Pak Yusfa, karena saat ini saya juga tidak memiliki wewenang untuk mendesak beliau. Saya mohon maaf, tapi saya minta bapak dan ibu memberikan saya waktu," paparnya.

Walau terlihat mengenakan seragam lengkap, permintaan maaf yang dilontarkan oleh Kompol Yunita Stevani langsung disambut positif oleh perwakilan para pedagang. Seakan-akan para pedagang tengah berdialog dengan rekannya, dibandingkan terlihat tengah berdialog dengan petugas kepolisian.

Bahkan setelah mediasi tersebut berakhir, Kompol Yunita Stevani juga terlihat senang bercengkrama dengan para pedagang lain yang terlihat masih antusias mengobrol dengan wanita yang juga memiliki hobi bermain basket hingga memanjat tebing.

Menenangkan hati perwakilan para pengunjuk rasa, tampaknya tidak membuat tugas Perwira Polresta Barelang ini selesai. Hal tersebut terlihat saat ia juga mendatangi para pedagang, dan membujuk mereka untuk membongkar penghadang arus lalu lintas yang dilakukan sejak pagi hari.

Ketulusan dan karisma yang dipancarkan oleh Kompol Yunita Stevani, tampaknya berhasil meredakan amarah para pedagang yang sebelumnya tampak semangat walau terpapar teriknya sinar matahari. Para pedaganag juga terlihat membubarkan diri dengan tertib, dan membuka penghadang jalan untuk melancarkan arus lalu lintas yang sebelumnya terhambat.

Editor: Yudha