Tiban Koperasi Kembali Dilanda Banjir

Kolam Resapan belum Mampu Atasi Banjir, Warga Tiban Koperasi Khawatir Jadi Bulan-bulanan
Oleh : CR1
Sabtu | 08-09-2018 | 14:04 WIB
tiban-koperasi-banjir1.jpg
Banjir di Perumahan Tiban Koperasi pada Jumat (7/9/2018) kemarin. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Tiban Koperasi kesal masalah banjir dan lahan resapan air yang masih belum juga ditangani dengan baik dan belum dikembalikan sesuai dengan kesepakatan. Banjir pun kembali melanda rumah warga pada Jumat (7/9/2018) kemarin.

Warga bahkan khawatir jadi bulan-bulanan banjir, jika tak segera ditangani dengan serius. Warga pun berencana melaporkan pihak para pihak yang bertanggung jawab atas banjir tersebut ke Pejabat Pengawasan Lingkungan Hidup (PHLH) Pusat.

"Sebelumnya kami sudah menyampaikan kepada pihak pengembang dan BP Batam, perihal kolam resapan air yang juga belum dikembalikan sesuai kesepakatan," ujar Anto Sujanto, perwakilan warga dan ketua penanggulangan banjir di Perum Tiban Koperasi, Sabtu (8/9/2018).

Anto menjelaskan, warga Tiban Koperasi sangat khawatir karena belakangan ini hujan sering turun di Batam dan takut terjadi banjir susulan. Sehingga warga selalu waspada dan berjaga di depan rumah masing-masing untuk mengantisipasi meluapnya air.

"Lihat saja contohnya, Jumat kemarin (7/9/18) banjir susulan masih terjadi di pemukiman kami. Meski pihak BP Batam sudah membuat kolam resapan, namun tidak sesuai dengan kesepakatan. Sehingga banjir masih kembali terjadi," tambahnya.

Lanjut Anto, beberapa waktu lalu di tengah pembahasan banjir pihak BP Batam tidak melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diharapkan dan telah disepakatkan.

"Mereka membuat kolam resapan air di samping sekolah Kasih Karunia, dan kolam yang dibuat itu tidak seperti yang diharapakan. Tidak bisa juga menangani banjir dalam jangka waktu yang lama," tambahnya.

Anto melanjutkan, laporan yang akan sampaikan ke pihak PPLH juga akan berisi data-data kerugian material yang dialami pihak warga.

"Karena pemukiman kami telah beberapa kali mengalami banjir, membuat rasa kekhawatiran terus menghantui kami. Maka, dari pada itu kami akan terus berjuang sampai kolam resapan air kami dikembalikan seperti semula," tegasnya.

Anto berharap ketua BP Batam bisa turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung seperti apa kondisi di lokasi, dan bisa segera menampung aspirasi masyarakat terhadap permasalahan banjir ini.

Editor: Yudha