Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepri Minta Polisi Bubarkan Deklarasi GSI
Oleh : Hadli
Selasa | 04-09-2018 | 20:04 WIB
bubarkan-gsi.jpg
Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepri saat menyampaikan pernyataan sikap menolak deklarasi GSI dan meminta Polisi membubarkan jika deklarasi itu tetap dilakukan. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepulauan Riau meminta Polda Kepri untuk membubarkan agenda deklarasi Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) yang akan dilaksanakan di Batam pada 6 September 2018 mendatang.

"Kami minta kepada aparat kemanan khususnya Polda Kepri dan pihak terkait untuk bertindak antisipasif dan tidak memberikan izin kepada para pihak yang akan menyelenggarakan agenda tersebut," kata Azhari, Ketua Aliansi Kebangsaan Mengawal Pemilu Damai Kepulauan Riau saat konfrensi pers di Batam Center, Selasa (4/9/2018).

Aksi deklarasi yang akan diselenggarakan di Batam, katanya, diduga kuat membawa agenda politik yang dikhawarirkan pada saat meninggalkan Kepri khususnya Batam terjadi konflik dan gesekan politik di tengah keberagaman yang ada pasca agenda tersebut.

"Di sini juga kami tegaskan bahwa penolakan yang kami lakukan bukanlah terkhusus pada gerakan yang mengatasnamakan GSI semata, tetapi pada seluruh gerakan yang mengatasnamakan apapun yang dilakukan siapapun," ujar Azhari.

Disampaikannya, 70 organisasi LSM, OKP dan Ormas di 5 kabupaten/kota se-Provinsi Kepri adalah masyarakat yang mendukung masing-masing Paslon Presiden pada Pemilu 2019 mendatang. Mereka kompak bersatu menolak adanya pencelaan, hujatan, dan tanpa terjadi mendiskriditkan dan menjatuhkan satu sama lain yang dilakukan pendukung masing-masing.

"Kami sudah sepakat kepada kawan-kawan Tim Probowo untuk menyuarakan Prabowo, Tim Jokowi menyuarakan Jokowi. Tetapi tidak saling menghujat, mencela saling menjatuhkan dan mendiskriditkan calon lain," tegasnya.

Gerakam yang terjadi saat ini melalui media sosial sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi, gerakan itu dicontoh oleh tim masing-masing calon. Jika satu partai memiliki 400 calon maka tidak dapat dibayangkan ketidak harmonisan dan perpecah belahan akan terjadi di Kepri bila turut serta mencontohkan yang saat ini terjadi.

"Kami juga meminta kepada partai yang mengusung calegnya agar dapat mengajak timnya masing-masing untuk menghargai calon lain," pintanya.

Azhari mengatakan, gerakan yang terindikasi pada sebuah provokasi dapat berimplitasi pada terjadinya gesekan konflik sosial yang akan mencederai Pemilu damai. Maka dengan tegas, imbuhnya, aliansi akan melakukan penolakan.

"Pernyataan sikap ini akan kami tembuskan ke Polda Kepri, Polres dan Pemerintah Daerah agar dapat mengambil sikap yang tegas. Sebelum peristiwa yang tidak diinginkan terjadi seperti beberapa waktu lalu di Bandara Hang Nadim dan Bandara di Riau. Maka perlu dilakukan pencegahan dini," tutupnya.

Editor: Gokli