Semua Komponen Masyarakat Batam Tolak Upaya Pecah Belah
Oleh : Romi Chandra
Senin | 03-09-2018 | 08:28 WIB
ipk1.jpg
Ari Gunadi (kanan) dan pengurus DPD IPK Kota Batam (kiri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seluruh lapisan masyarakat di Kota Batam secara bersama-sama menolak tegas adanya kegiatan dari sekolompok orang yang ingin menimbulkan perpecahan.

Hal ini dilakukan mengingat bermunculannya kelompok yang ingin mendeklarasikan diri sebagai penyelamat bangsa, seperti yang baru saja terbentuk dengan nama Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI).

Meski di daerah lain mulai terbentuk, namun untuk Batam saat ini seluruh elemen masyarakat mulai mewanti-wanti agar hal itu tidak terjadi dengan mengeluarkan pernyataan sikap.

Sebelumnya Ketua DPRD Kota Batam bersama pengusaha dan LAM dan PHRI juga menolak hal yang sama. Pernyataan sikap juga dilontarkan oleh ormas dan masyarakat.

Seperti video yang didapat BATAMTODAY.COM, jajaran pengurus ormas DPD IPK Kota Batam dan seorang warga yang diamankan saat penghadangan Neno Warsiman di Bandara Hang Nadim beberapa waktu lalu, Ari Gunadi.

Dalam video tersebut, IPK menolak secara tegas segala ventuk deklarasi dan kegiatan yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan khususnya untuk Kota Batam.

"Kami tidak ingin Batam menjadi sasaran ajang politik yang tidak sehat, sehingga menimbulkan gangguan kamtibmas," tegas perwakilan IPK dalam video tersebut.

Begitu juga dengan Ari Gunadi, selaku masyarakat di Kota Batam, rasa cinta damai dan cinta tanah air seharusnya tidak membuat perpecahan di antara sesama.

"Saya sangat menolak segala deklarasi mengatasnamakan kelompok-kelompok memecah kesatuan dan persatuan. Negara kita berdiri bukanlah berdasarkan dari satu golongan, melainkan karena kebersamaan tanpa melihat adanya perbedaan," tegasnya.

Sebelumnya, berbagai isu dari pihak-pihak maupun kelompok yang mengingingkan perpecahan di Indonesia terus bergulir. Bahkan kali ini kembali muncul kelompok yang menamakan dirinya Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI).

Dari data yang didapat, GSI telah mulai mengagendakan untuk mendatangi atau roadshow ke 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Bahkan Kepri juga akan dikunjungi ada 6 September 2018 mendatang dengan Kota Batam sebagai tempat tujuan.

Hal ini dikhawatirkan akan kembali menimbulkan polemik dan perpecahan di kalangan masyarakat, berkaca dari peristiwa #2019GantiPresiden beberapa waktu lalu yang membuat kondisi Batam memanas.

Editor: Surya