Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar

Kemenpar Ungkap 3 Strategi Khusus Raih 17 Juta Kunjungan Wisman
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 01-09-2018 | 12:28 WIB
kemenpar-media1.jpg
Sosialisasi Kebijakan Kemenpar kepada kalangan media di Batam. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar kegiatan workshop sosialisasi kebijakan Kemenpar kepada media di Greater Batam, Provinsi Kepulauan Riau yang berlangsung di Radisson Golf & Convention Center Batam, Jumat (31/8/2018) malam.

Kegiatan workshop yang mengangkat tema 'Meraih 17 Juta Wisatawan Mancanegara di 2018 (wisman) dan 20 Juta wisman di 2019' ini dibuka oleh Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kemenpar Guntur Sakti yang sekaligus sebagai nara sumber.

Guntur Sakti mengatakan, kegiatan workshop sosialisasi ini sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan peran serta jurnalis dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan serta program pemerintah di bidang pariwisata, khususnya dalam upaya mewujudkan target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di tanah air.

"Sesuasi tema kita harapkan para jurnalis akan mendapatkan pemahaman dan informasi khususnya mengenai tiga (3) program marketing khusus 2018 yaitu insentif kepada airlines dan wholesaler, Visit Wonderful Indonesia-Hot Deals dan Competing Destination Model (CDM). Program tersebut untuk mendongkrak pertumbuhan pariwisata sehingga target kunjungan 17 juta wisman tahun ini tercapai," kata Guntur Sakti.

Guntur Sakti menjelaskan untuk mencapai target 17 juta wisman pada tahun ini, pariwisata harus didorong agar tumbuh hingga mencapai 21 persen dari capaian kunjungan wisman tahun 2017 sebesar 14,04 persen. Target pertumbuhan 21 persen jauh di atas pertumbuhan pariwisata regional ASEAN 7 persen dan dunia 6,4 persen.

"Untuk mencapai target tersebut diperlukan strategi marketing khusus. Inilah yang sering disampaikan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bahwa hasil yang luar biasa, tidak bisa dicapai dengan cara-cara biasa," lanjutnya.

Guntur Sakti mengatakan, tiga program marketing khusus melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan Pentahelix.

"Kerjasama semua unsur pariwisata sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional," paparnya.

Sebelumnya, sesuai hasil Rakornas Pariwisata Kedua bulan Juli 2018 di Jakarta, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya telah menetapkan tiga program marketing khusus untuk mengejar 17 juta kunjungan wisman tahun 2018. Pertama, program insentif kepada airlines dan wholesaler. Program ini sebagai pursuing growth atau mengejar pertumbuhan.

Seperti diketahui, 75 persen wisman ke Indonesia melalui konektivitas udara (airlines) baik regular maupun chartered flight. Selain itu pola pembelian paket wisata ke Indonesia dilakukan melalui wholesaler dan retailers. Pada pasar-pasar tertentu, pembelian paket wisata melalui wholesaler sangat dominan, sehingga meningkatkan kerjasama promosi terpadu pada kedua mitra (airlines dan wholesaler) merupakan hal yang sangat strategis.

Melalui kerjasama ini dilakukan promosi terpadu dilaksanakan bersama-sama dalam bentuk sales mission, trade show, festival, Fam Trip, publikasi dan pemberian insentif.

Kedua, program Visit Wonderful Indonesia (ViWI)-Hot Deals. Program ini sebagai sebagai upaya mengoptimalkan kapasitas yang menganggur atau optimizing idle capacity. Hotl Deals dengan kata lain less for more tourism ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan kapasitas yang tidak terpakai (idle capacity).

Ketika idle capacity pada faktor 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) digabungkan dan dimanfaatkan dalam sebuah platform maka akan tersedia layanan turisme yang mudah dan murah, sehingga menjadi hal yang attractive dan competitive dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara.

Program Hot Deals ini dilakukan di tiga pintu utama bagi kunjungan wisman yaitu Great Bali yang memberikan kontribusi wisman sebesar 40 persen, Great Jakarta 30 persen, dan Great Kepri 20 persen. Dengan paket Hot Deals Kepri, Paket Hot Deals Bali dan Paket Hot Deals Jakarta diharapkan dapat mengejar target kunjungan wisman sebesar 2,5 juta di tahun 2018.

Guntur Sakti menerangkan untuk menangani masing-masing paket Hot Deals telah ditunjuk Organizing Committee (OC) untuk mengelola termasuk melakukan monitoring dan evaluasi. OC Hot Deals Bali dan Jakarta akan mulai bertugas pada bulan Agustus - Desember 2018, sedangkan OC Hot Deals Kepri telah bertugas sejak April 2018, dengan pencapaian hingga 20 Juli 2018 sebesar 141.180 (EoY: 28.4%) wisman dari seluruh fokus pasar.

Faktor Aksesibilitas pada Paket Hot Deals Kepri menggunakan moda transportasi Ferry, sementara paket Hot Deals Bali dan Jakarta dengan target masing-masing 1 juta harus dilengkapi dengan faktor Aksesibilitas yaitu airlines. Paket Hot Deals dipromosikan melalui sales meeting, consumer selling, penjualan tiket pada counter-counter di pelabuhan, dan promosi pada media cetak, elektronik, dan online

Ketiga, program Competing Destination Model (CDM). Program ini sebagai customer acquisition atau mengakuisisi pelanggan dengan metode yang dilakukan penyedia platform data driven marketing dalam mengarahkan calon wisatawan mancanegara yang sudah memiliki tujuan wisata ke destinasi tertentu.

Dengan CDM memungkinkan untuk mengambil data trevellers dari berbagai sumber online, profiling dan segmentasi data travellers, dan menargetkan travellers dengan kampanye iklan yang customized dan targeted. CDM melakukan targeted ads campaign di sepanjang customer journey (inspiration, searching, planning, booking and paying/LBP) secara terintegrasi (end-to-end) dengan menerapkan data-driven marketing.

Editor: Yudha