Ini Tanggapan Zainal Abidin Terkait Dugaan Mesum di Ruangan Kerjanya
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 06-08-2018 | 15:16 WIB
zainal-abidin1.jpg
Wakil Ketua I DPRD Batam, Zainal Abidin. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dugaan ruangan kerja Wakil Ketua I DPRD Batam, Zainal Abidin, menjadi tempat mesum oleh staf berinisial JD dan AM bersama dua anggota DPRD Kabupaten Kampar hidung belang, sudah menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat.

Perbuatan asusila ini pun menui kecaman dari berbagai pihak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batam angkat bicara. MUI Batam sangat menyayangkan perbuatan tak senonoh itu terjadi di gedung wakil rakyat.

Tidak itu saja, sejumlah LSM di Batam juga sudah melayangkan laporan ke Polresta Barelang. MUI dan sejumlah LSM miminta aparat hukum mengusut tuntas peristiwa yang mencoreng kehormatan DPRD Kota Batam itu.

Namun, kejadian dugaaan asusila itu seakan dibiarkan DPRD Kota Batam. Zainal Abidin, tuan rumah ruangan yang diduga jadi tempat mesum itu, saat dimintai tanggapannya, mengaku bahwa dirinya memerintahkan Sekwan untuk menggelar press conference.

"Kami cari informasinya dulu (kejadian-red), supaya jangan salah jawab. Ini kan baru cerita saja. Yang menyebarkan informasi ini juga saya tidak tau," kata Zainal menanggapi pertanyaan BATAMTODAY.COM, Senin (6/8/2018).

Zainal mengaku tidak mengetahui kejadian yang terjadi di ruangnya pada Senin (23/7/2018), tepatnya saat digelar Paripurna. Ia mengaku pada saat kejadian tidak meninggalkan seorang tamu di ruang kerjanya. Karena setelah mengelar paripurna, ia mengakui langsung bergegas pulang tanpa masuk ke ruang kerjanya.

"Saya tau setelah beredar di media, satu hari setelah kejadian. Anggota DPRD yang datang itu bisa siapa saja, namanya juga rumah rakyat. Tamunya siapa saya sudah lupa. Mana tau saya, abis paripurna saya langsung pulang," kata Zainal membantah terjadinya perbuatan tidak senonoh di ruang kerjanya.

Zainal juga menyebutkan dua orang staf DPRD Batam, yang disebut dinonaktifkan atas perintahnya, diakuinya tidak kenal wujud dan bentuknya. Hanya saja, setelah kejadian ia memanggil Sekwan untuk melakukan klarifikasi.

"Saya tidak tau staf itu siapa, staf mana dia. Berfikir akal sehat, apa mungkin kejadian (mesum) terjadi di sini," ujarnya.

Editor: Yudha