Puluhan Rumah Terendam Banjir, DPM-PTSP Segel Aktivitas Cut And Fill di Tiban
Oleh : Irwan Hirzal
Jumat | 27-07-2018 | 15:04 WIB
mitrabintan3.jpg
Lokasi penimbunan kolam rentensi Tiban Koperasi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Batam langsung turun ke lapangan untuk menyegel aktivitas cut and fill di area resapan air kolam rentensi, Tiban Koperasi, Sekupang, yang diduga sebagai penyebab banjir beberapa waktu lalu.

Tidak tanggung-tanggung, banjir tersebut nyaris menenggelamkan 40 rumah warga. Tak ayal, warga korban banjir pun meminta pemerintah untuk mencabut seluruh izin perusahaan yang sedang mengerjakan proyek pembangunan perumahan itu.

Informasi yang dihimpun BATAMTODAY.COM di lapangan, aktivitas cut and fill dan penimbunan kolam rentensi di Tiban Koperasi itu ternyata dilakukan PT Mitra Bumi, bukan PT Glory Point seperti diberitakan sebelumnya.

Kepala DPM-PTSP Kota Batam, Gustian Riau, mengatakan, penyegelan itu dilakukan untuk menghindari terjadinya banjir susulan, yang mengakibatkan kerugian bagi warga sekitar, karena proyek pembangunan yang hanya menguntungkan pihak pengembang saja.

"Saat ini kita turun ke lapangan. Masalah ini seharusnya warga ke BP Batam dulu. Tapi kata warga, BP sulit ditemui makanya kita langsung turun," ujar Gustian Riau, Jumat (27/7/2018).

Gustian menegaskan, seharusnya pihak BP tidak asal memberikan izin cut and fill terhadap daerah resapan air. "Kita minta BP Batam kembalikan fungsi lahan di area retensi air. Kalau tidak, silahkan mengganti kolam retensi yang dibangun developer dengan kolam baru. Supaya tak banjir," tegasnya.

Area kolam retensi yang jadi daerah resapan air di Tiban Koperasi, Sekupang, kini sudah beralih fungsi. Alhasil, 40 rumah warga terendam lumpur saat hujan deras.

Kecamatan Sekupang masih fokus dalam evakuasi dan membantu warga yang terdampak. Pemerintah membangun dapur umum, dan menurunkan personil untuk membantu membersihkan rumah warga.

Camat Sekupang, M. Arman, mengatakan bahwa semenjak bencana terjadi, pihak kecamatan langsung turun dan bekerjasama dengan dinas terkait seperti Damkar, Dinsos, DPM-PTSP dan Satpol PP untuk membersihkan area banjir.

"Pembersihan bahkan dilakukan mulai jam 12 siang sampai malam. Kita juga bangun dapur umum dan tebda pengungsian di area Tiban Koperasi," kata Arman.

Selain 40 rumah di Tiban Koperasi yang terdampak, ada juga 7 rumah di Tiban Iren yang menjadi korban. Rumah-rumah warga yang terdampak, dibanjiri lumpur dan air keruh karena penimbunan kolam retensi oleh developer.

Editor: Yudha