Lahan Parkir Sumber Kehidupan Ribuan Warga Batam
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 24-05-2018 | 08:40 WIB
jukir-cwe.jpg
Seorang perempuan yang menjadi juru parkir di Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Lahan parkir, baik umum maupun khsusu salah satu potensi pendapatan bagi setiap daerah. Sebab, dari lahan parkir ini, Pemerintah Daerah akan menarik retribusi yang tak sedikit jika dikelola dengan baik.

Tak hanya keuangan daerah yang terbantu, lahan parkir ini juga menjadi sumber kehidupan bagi sebagian masyarkat. Seperti halnya di Batam, sekitar 2.000 jiwa menggantungkan hidup dari lahan parkiran.

Dari mana angka sekitar 2.000 jiwa itu? Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam, Yusfa Hendri menturukan, sedikitnya ada 600 juru parkir yang mereka pekerjakan untuk menarik retribusi di lahan-lahan parkir.

Wajar saja, jika juru parkir (jukir) yang kerjanya mengatur parkiran kendaraan mendapatkan upah atas jasanya. Baik pria maupun wanita yang menjadi jukir, diasumsikan memiliki istri atau suami.

Jika 600 orang jukir sudah berkeluarga dengan dua orang anak, artinya 600 x 2 x 2, maka jumlah warga Batam yang menggantungkan hidup dari lahan parkir mencapai 2.400 jiwa. Belum termasuk mereka yang bekerja di parkiran khusus (parkiran dengan menggunakan portal).

"Ini bentuk upaya kita memaksimalkan pendapatan dari perparkiran. Tidak hanya itu, kita juga mengupayakan menciptakan lapangan pekerjaan melalui parkir yang tertata," ungkap Yusfa, Rabu (23/5/2018).

Jadi dalam pengelolaan parkir di Batam, Dishub tidak semata-mata hanya menggenjot pendapatan, tetapi juga memikirkan bagaimana nasib juru parkir dan keluarganya. Tentunya kenyamanan para pengguna jasa parkir itu sendiri.

Editor: Gokli