Isdianto Minta Marga Parna di Kepri Beri Kontribusi Pemikiran untuk Pembangunan Daerah
Oleh : Redaksi
Selasa | 08-05-2018 | 09:28 WIB
rakernas_parna1.jpg
Wakil Gubernur Kepri, Isdianto, yang secara resmi membuka rapat kerja nasional (Rakernas) Parsadaan Pomparan Raja Nai Ambaton (Parna) se-Indonesia di Hotel Harmoni One, Batam Center, Batam (Sumber foto: kominfo.kepriprov.go.id)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Gubernur Kepri, Isdianto, yang secara resmi membuka rapat kerja nasional (Rakernas) Parsadaan Pomparan Raja Nai Ambaton (Parna) se-Indonesia di Hotel Harmoni One, Batam Center, Batam, Sabtu (5/5/2018), meminta Parna memberi kontribusi pemikiran untuk pembangunan daerah dan bangsa Indonesia.

Sebagai Marga terbesar dari kalangan suku Batak, kata Isdianto, Parna harus memberi kontribusi pemikiran untuk pembangunan daerah dan Bangsa Indonesia.

"Dari sedikit sejarah Batak yang saya ketahui, marga Parna ini merupakan marga yang paling besar di Indonesia dari suku Batak. Oleh karena itu marga ini harus terus bersatu, jangan jadikan perbedaan untuk perpecahan," ujar Isianto dalam sambutannya seperti dilansir dari laman kominfo.kepriprov.go.id.

Selain terus bersatu, Isdianto juga mengajak seluruh marga Parna dan marga-marga lain di Indonesia untuk ikut memberikan kontribusi dalam pembangunan. Salah satunya, dengan memberi masukan pemikiran yang membangun di daerahnya.

"Mari kita bergandengan tangan dengan pemerintah untuk ikut membangun. Jika ini dijalankan, saya yakin masyarakat juga yang akan sejahtera," kata Isdianto lagi.

Rakernas pertama di bawah kepemimpinan Letjen (Purn) Cornel Simbolon ini dihadiri seluruh perwakilan Parna se-Indonesia.

Ketua Umum Pomparan Parsadaan Raja Nai Ambaton Indonesia, Cornel Simbolon, dalam sambutannya menegaskan visi misi serta tujuan Parna adalah untuk menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa Batak dan amanah Raja Nai Ambaton. Selain itu, juga membawa Parna berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejateraan dan ciri khas Parna adalah Sisada anak, sisada boru (satu anak). Sisada lungun, sisada siriaon (satu perasaan dalam suka dan duka). Na unang na tokka naso jadi marsibuatan (pantang untuk saling menikah sesama marga Parna)," katanya.

Ditambahkan, program kerja Parna ke depannya adalah melakukan konsolidasi, menata struktur organisasi dan mendukung suksesnya pembangunan Kawasan Danau Toba.

"Untuk tahun depan, Parna akan mengadakan Pesta Bolon di Samosir dan membuat monumen Parna," ungkap Cornel Simbolon.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Rakernas, Jumaga Nadeak, mengatakan bahwa rakernas ini diharapkan jadi ajang konsolidasi Parna se-Idonesia.

"Parna ini ibarat mobil Ferari, tapi terpisah-pisah. Banyak di Papua, kursinya di Kalimantan. Maka dari itu, kita dukung Ketua Umum untuk konsolidasi menyatukan seluruh marga Parna," ujar Jumaga.

Sebab tanpa konsolidasi, kata Jumaga, Parna tidak akan pernah menjadi besar dan membawa dampak. Oleh karena itu konsilidasi merupakan program utama dari kepengurusan Parna.

Dalam rakernas ini, ada empat agenda penting yang dibahas. Pertama, penyempurnaan organisasi dan anggaran dasar rumah tangga (AD/ART). Yang kedua, penyusunan program kerja jangka pendek dan menengah.

Dan ketiga adalah membahas rencana pelaksanaan Pesta Bolon di Samosir dalam rangka meningkatkan pariwisata di Kawasan Danau Toba. Sedangkan yang keempat, rencana pembangunan parhutaan (perkampungan) Parna untuk melestarikan budaya Batak, khususnya Parna.

Selain rakernas, panitia juga akan menggelar perayaan ulang tahun ke-35 di Sport Hall Indoor Temenggung Abdul Jamal pada Minggu (6/5/2018), yang disejalankan dengan pelantikan pengurus Parna tingkat provinsi, kabupaten dan kota se-Kepri.

Editor: Udin