PT Dwi Damar Tirta Jalin Kerja Sama dengan PT Eco Sea Indonesia Kelola Sampah di Batam
Oleh : Hadli
Sabtu | 05-05-2018 | 12:28 WIB
kerja-sama-kelola-sampah.jpg
Penandatanganan kerja sama pengelolaan sampah di Batam antara PT Dwi Damar Tirta dengan PT Eco Sea Indonesia. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kecanggihan alat pengurai sampah milik PT Eco Sea Indonesia bernama Blackhole, menarik perhatian sejumlah investor yang ada di Kota Batam. Salah satunya PT Dwi Damar Tirta.

Perusahaan yang sudah banyak 'makan asam garam' dalam dunia persampahan dan lingkungan ini, melirik Blackhole sebagai sebuah inovasi dan alat yang menjanjikan dalam mengurangi permasalahan sampah yang ada di Kota Batam dan sekitarnya.

Gufron Wiguna, Direktur Utama PT Dwi Damar Tirta mengaku, cukup antusias akan kecanggihan alat yang ditawarkan PT Eco Sea Indonesia ini. Menurutnya, mesin pengurai sampah tersebut berfungsi tanpa menggunakan bahan bakar serta memiliki kemampuan mengurai sampai dalam jumlah banyak dan bebas emisi.

"Bagi saya, alat ini merupakan alat yang mustahil. Karena luar biasa sekali, sehingga akal pikiran saya belum terima. Aktivis lingkungan jika melihat mesin ini pastinya akan tertegun karena tidak menimbulkan polusi, hasil pembakarannya sempurna serta tidak menggunakan bahan bakar, maka pastinya akan menjadi solusi untuk permasalahan limbah dimana - mana," ungkapnya saat ditemui awak media di sela-sela penandatangan kerja sama sewa menyewa unit mesin Blackhole, di Lantai 7 Graha Pena, Batam Center, Batam, Rabu (2/5/2018) pagi kemarin.

Oleh karena itulah, tambahnya, pihaknya menjalin kerja sama secara langsung dengan PT Eco Sea Indonesia.

Sebagaimana diketahui, peningkatan jumlah penduduk dengan beragam aktivitasnya dipastikan akan hampir sama dengan peningkatan sampah yang dihasilkannya di lingkungan sekitar mereka.

Berdasarkan data (2016) Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah sampah pada tahun 2020 di 384 kota di Indonesia diprediksi akan mencapai 80.235,87 ton per hari. Sementara untuk Batam sendiri, diperkirakan ada 1.000 ton sampah per hari.

Salah satu solusi yang saat ini sudah dijalankan di beberapa kota di Indonesia adalah melakukan penguraian sampah alat yang mumpuni serta tidak menggunakan bahan bakar ataupun listrik dalam pengoperasiannya.

Berbekal hal tersebut, PT Eco Sea Indonesia meluncurkan sebuah alat teranyarnya dalam pengolahan limbah sampah non organik dan media. Blackhole, nama alat tersebut.

Alat yang difungsikan dengan hemat dari segi bahan bakar ini, merupakan revolusi dalam pengelolaan limbah dan telah dipatenkan di Amerika Serikat. Serta telah digunakan di ratusan negara.

"Blackhole adalah solusi yang sangat efisien dan layak secara komersial, ramah lingkungan serta solusi permanen dalam hal pengelolaan limbah non organik," kata Ricky Pratama, Direktur Operasional PT Eco Sea Indonesia.

Ia juga menyebutkan, alat pengurai sampah ini telah digunakan di 135 negara di dunia dan telah melalui proses verifikasi yang cukup ketat.

"Banyak hal positif yang bisa dicapai dalam penggunaan mesin ini. Di antaranya biaya dan perawatannya sangat minim, bisa didesentralisasikan, mudah dipindahkan, dapat bertahan minimal 25 tahun, bisa dioperasikan dalam ruang yang sedikit dan terpenting adalah nol emisi dibandingkan metode insinerasi saat ini," jelasnya.

Alat ini, sangat cocok digunakan untuk di sejumlah instansi atau perusahaan. Seperti rumah sakit, hotel, apartment, kawasan industri, kawasan pariwisata, perumahan hingga perusahaan.

Untuk kapasitas produksinya pun sangat bervariasi. Mulai dari 1 ton, 5 ton hingga 1000 ton dalam seharinya, heat yang dihasilkan dari mesin blackhole dari proses pengolahan limbah dapat digunakan sebagai sumber energi listrik, ini adalah salah satu keunggulan dari mesin blackhole.

Proses ini biasanya dikenal dengan Waste-to-Energy (WtE) atau Energy-from-Waste (EfW). "Alat ini sangat cocok digunakan di Batam maupun Kepri," tutupnya.

Editor: Gokli